Konsumsi Tetap Jadi Tumpuan Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Stabilitas Harga
Secara terpisah, Ekonom Universitas Atmajaya Jakarta, Yohanes B. Suhartoko ketika dihubungi Koran Jakarta, Selasa (7/2) mengakui pada 2023 masih diliputi ketidakpastian mengenai potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS atau The Fed. Sebab, inflasi AS masih jauh dari target dua persen. "Sehingga masih berpotensi mengancam pelemahan rupiah sehingga memperlemah sektor manufaktur berbahan baku impor," ucapnya.
Berkenaan dengan itu, terangnya, pemerintah perlu mengandalkan pendorong pertumbuhan yang berasal dari domestik, yaitu sektor konsumsi dan pembentukan modal tetap bruto yang mengandalkan kerja sama pemerintah dengan swasta dan tentu saja penanaman modal asing.
Agar konsumsi tetap terjaga, paparnya, pemerintah harus menjaga inflasi sektor riil tetap rendah. Karenanya, pemerintah harus lebih serius menjaga stabilitas volatile food dan administered price. "Subsidi pangan nampaknya juga perlu disiagakan Tidak kalah pentingnya juga adalah kelancaran distribusi barang barang konsumsi untuk meminimalisir disparitas harga antar daerah," pungkas Suhartoko.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya