Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok

Konsumsi Pangan Kian Beragam

Foto : ISTIMEWA

Kepala Badan Pangan Na­sional (Bapanas/ NFA), Arief Prasetyo Adi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah menegaskan konsumsi pangan masyarakat Indonesia makin beragam, terindikasi dari Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada 2023 sebesar 94,1 atau melampaui target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 94. Capaian tersebut juga lebih tinggi daripada skor PPH pada 2022 di angka 92,9.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/ NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan pencapaian tersebut merupakan buah kerja keras serta sinergi berbagai stakeholder untuk mengubah pola konsumsi masyarakat Indonesia menuju konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). "Keragaman konsumsi pangan merupakan salah satu entry point untuk memantapkan ketahanan pangan nasional," ucapnya di Jakarta, Rabu (24/1).

Kata dia, kenaikan skor PPH ini menandakan masyarakat mulai terus bergeser ke arah penerapan pola konsumsi pangan yang kian beragam. Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi yang terus mendorong penganekaragaman pangan agar digiatkan dan diterapkan seluruh masyarakat.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto mengungkapkan perhitungan skor PPH merupakan hasil dari pengumpulan, pengolahan, dan analisis data konsumsi susunan beragam pangan. Ini berdasarkan dasar proporsi keseimbangan energi dari 9 (sembilan) kelompok pangan yang menjadi indikator skor PPH.

"Dalam menentukan skor PPH, NFA terus memantau kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia melalui 9 kelompok pangan yang menjadi indikator skor PPH. 9 kelompok pangan tersebut terdiri dari padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak, dan lemak, buah atau biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, serta lain-lain misalnya minuman dan bumbu," ungkap Andriko.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top