Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Jelang Ramadan I Harga Sejumlah Bahan Pokok Mulai Naik Hingga 5 Persen

Konsumsi Pangan di Jabodetabek Diprediksi Meningkat

Foto : ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Petugas Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (12/4). Sidak tersebut bertujuan untuk memantau harga dan ketersediaan sembako dan beberapa komoditi strategis lainnya jelang memasuki bulan suci Ramadan.

A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa bahan pokok Ramadan sampai Idul Fitri mengalami kenaikan mulai 1-5 persen.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan konsumsi sejumlah komoditas pangan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung Raya akan meningkat karena adanya larangan mudik Lebaran tahun ini.
"Perlu kita siapkan sekarang adalah kebutuhan DKI Jakarta, Jabodetabek, dan Bandung Raya. Ini kalau orang tidak mudik, pasti konsumsinya meningkat," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam dialog virtual "Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran", Senin (12/4).
Agung mengungkapkan terkait adanya larangan mudik ini, konsumsi pangan, khususnya di Jakarta, diprediksi akan mengalami peningkatan.
"Kita lihat daging kemungkinan akan meningkat 50 persen, kebutuhan pangan yang lain juga akan meningkat sesuai dengan proporsinya. Tertinggi daging sapi kemungkinan akan naik 50 persen. Ayam juga kemungkinan akan naik 10-20 persen. Itu semua juga kami antisipasi," katanya.
Agung menjelaskan selama ini kebutuhan daging sapi sebagian memang masih dipenuhi dengan impor. Hingga Mei mendatang, pasokan daging diperkirakan mencapai 75 ribu ton yang terdiri atas pasokan sapi lokal siap potong sebanyak 18 ribu ton, pemotongan sapi bakalan siap potong sebanyak 12 ribu ton, stok daging cold storage swasta 18 ribu ton, penugasan BUMN sebanyak 7.200 ton, serta rencana impor dari pihak swasta sebanyak 18 ribu ton.
Dengan kebutuhan daging pada Mei mencapai 76 ribu ton, tercatat ada defisit atau kekurangan pasokan sekitar 1.500 ton. Namun, Agung mengatakan perkiraan tersebut dihitung berdasarkan asumsi normal. Sementara saat ini konsumsi daging masyarakat tengah mengalami penurunan. "Padahal konsumsi daging kita (saat ini) menurun sekitar 30 persen," katanya.

Bahan Pokok
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memprediksi ada kenaikan harga dalam batas wajar atas bahan-bahan pokok saat Ramadan hingga Idul Fitri 1442 Hijriyah.
"Harga beberapa pangan strategis dari Ramadan sampai Idul Fitri pada bulan Mei 2021 diprediksi mengalami kenaikan dalam batas wajar dengan kisaran 1-5 persen," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati.
Harga eceran bahan pokok yang diprediksi mengalami kenaikan, yakni bawang merah dan bawang putih. Kenaikan pada Ramadhan dan Idul Fitri akibat peningkatan permintaan dan berkurangnya pasokan karena baru masuk masa tanam.
Kemudian daging ayam diprediksi mengalami kenaikan karena naiknya permintaan dan naiknya harga jagung sebagai bahan dasar pakan. Lalu daging sapi juga diprediksi mengalami kenaikan karena naiknya permintaan dan tingginya harga sapi impor.
Harga minyak goreng diprediksi juga mengalami kenaikan karena tingginya harga CPO. Sementara, harga pangan strategis lainnya cenderung aman.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Satgas Pangan terus memantau perkembangan harga harian pangan strategis, guna mendeteksi kemungkinan terjadinya peningkatan atau penurunan harga ekstrem berpotensi meresahkan masyarakat, agar segera dapat diantisipasi dan berkolaborasi dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP)-Kementerian Pertanian melakukan Gelar Pangan Murah," katanya
Suharini mengatakan sesuai prognosa pangan strategis sampai menjelang Idul Fitri atau Mei 2021 diperkirakan stoknya dalam keadaan cukup. Beras diperkirakan surplus karena pada Maret dan April 2021 memasuki panen raya.
"Hasil koordinasi dengan BUMD dan OPD terkait, komoditas untuk komoditas bawang, cabai, daging ayam ras, telur ayam, gula dan minyak goreng diperkirakan juga akan tersedia dalam jumlah cukup," katanya. jon/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top