Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diverisifikasi Pangan

Konsumsi Buah dan Sayur Masih Rendah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi buah segar dan sayur guna meningkatkan asupan gizi sekaligus mendorong diversifikasi pangan. Sebab, konsumsi buah segar dan sayur masih minim, terutama penduduk berusia 5 tahun ke atas.

"Dalam Survei Kesehatan Indonesia pada 2023, masih terdapat 11,8 persen dari 791.167 individu yang diobservasi, dikatakan tidak mengonsumsi buah dan sayur dalam seminggu," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi dalam peringatan 3 tahun Festival Pangan Nusantara yang digelar di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (28/7).

Bahkan tak hanya sayur dan buah, sebagai upaya mendorong diversifikasi dari karbohidrat ke protein, Arief juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi telur. Telur merupakan sumber protein yang baik dengan harga terjangkau bagi gizi tumbuh kembang anak.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas Maret 2023 rerata konsumsi per kapita sebulan komoditas telur ayam ras meningkat. Pada 2019, rerata konsumsi telur ayam ras per kapita sebulan di perkotaan dan perdesaan mencapai 8,857 butir dan pada 2023 naik menjadi 9,164 butir.

Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) disampaikan ke anak-anak melalui cara yang menarik dalam gelaran Festival Pangan Nusantara itu. "Dengan menyasar anak-anak dinilai efektif untuk penanaman kognitif B2SA sejak dini dan diharapkan mampu membentuk perilaku konsumsi yang ideal," ungkap Arief.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top