Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Refleksi Akhir Tahun Lemhanas

Konsolidasi Demokrasi Jadi Tantangan Pemilu

Foto : istimewa

PERNYATAAN AKHIR TAHUN -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto saat Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu (21/12).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan Indonesia memiliki tantangan untuk memperkuat konsolidasi demokrasi sehingga makin matang untuk menuju Pemilu 2024 di tengah kecenderungan regresi demokrasi yang terjadi di dunia.

Hal tersebut, kata Andi, merupakan salah satu kajian terkait dengan konsolidasi demokrasi yang dihasilkan oleh Lemhannas, sebagaimana instruksi Presiden RI Joko Widodo saat dirinya dilantik menjadi Gubernur Lemhannas pada bulan Februari lalu.

"Di tengah kecenderungan regresi demokrasi ini, kemudian kita bisa memperkuat konsolidasi demokrasi sehingga kita bisa makin matang demokrasinya menuju Pemilu 2024," kata Andi saat acara Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu (21/12).

Hasil kajian Lemhannas, kata Andi, mencatat adanya kecenderungan regresi demokrasi di dunia yang juga terjadi di Indonesia, berdasarkan sejumlah indeks yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga kajian.

"Indeks yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga kajian, seperti Freedom House Index yang dikeluarkan secara rutin, menunjukkan regresi demokrasi ini memang cenderung terjadi," ujarnya.

Andi mengatakan bahwa Lemhannas juga melakukan kajian tentang transformasi digital. Dalam hal ini, Lemhannas diinstruksikan Presiden untuk mengaitkannya dengan demokrasi. "Presiden meminta kami untuk kajian agar Indonesia bisa melompat masuk pada digitalisasi demokrasi," ucapnya.

Infrastruktur Digital

Ia memandang perlu Pemerintah meningkatkan kualitas pemerataan infrastruktur digital, terutama di wilayah-wilayah terpencil atau terluar Indonesia, guna mencapai transformasi digital yang baik di Indonesia.

"Yang penting setelah infrastruktur digital itu diperkuat maka kita harus gerak untuk perkuat literasi digital di Indonesia, antara lain, usaha kami kontribusikan sesuai dengan arahan Presiden adalah algoritma kebangsaan," tuturnya.

Setelah infrastruktur digital diperkuat, lanjut dia, Pemerintah perlu bergerak cepat pula untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, termasuk dengan memperkuat algoritma kebangsaan melalui pengadopsian teknologi.

Secara keseluruhan, Andi menyebut bahwa Lemhannas telah berhasil menghasilkan 42 kajian atau rekomendasi kebijakan pada tahun 2022 dari lima topik yang diinstruksikan Presiden, yakni konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top