Konsistensi Kebijakan Jadi Penentu
Efektivitas kebijakan pemerintah dan otoritas tak semata dari besaran penyaluran kredit, tapi sejauh mana kebijakan itu bisa memberikan ruang bagi masyarakat dan dunia usaha bertahan dari pandemi.
JAKARTA - Konsisten kebijakan menjadi penentu dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan di rentang 4,5-5,3 persen. Hal itu sangat penting selain upaya mendisplinkan fiskal.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, mengatakan selama pandemi Covid-19, tekanan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling moderat di dunia. Hal itu karena dukungan kebijakan fiskal yang ekspansif dan prudent.
"Ini perlu terus dijaga keberlanjutannya, begitu juga dengan konsistensi kebijakan. Jika itu semua dijalankan kita optimistis target pertumbuhan ekonomi 4,5-5,3 persen itu bisa tercapai," ujarnya dalam diskusi virtual Macroeconomic Update 2021 di Jakarta, Kamis (8/3).
Febrio mengatakan sejumlah tanda pemulihan sudah mulai terlihat, bahkan sejak triwulan III-2020. Kali ini, tanda pemulihan itu ditandai dengan PMI manufaktur Indonesia berada di angka 53,2 pada Maret 2021, meningkat dari level 50,9 pada Februari 2021.
Secara global, kinerja manufaktur meneruskan tren penguatannya seiring kenaikan permintaan, khususnya dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa. "Angka PMI Maret menunjukkan ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan merupakan yang tertinggi sejak 2011," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya