Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konsistensi Jadi Kunci Keberhasilan Rizki Juniansyah Raih Puncak Prestasi di Olimpiade

Foto : antarafoto

Rizki Juniansyah

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) menilai keberhasilan atlet angkat besi (lifter) putra Rizki Juniansyah meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 karena konsistensinya mempertahankan total angkatan saat latihan hingga ke arena pertandingan.

"Dalam latihan sehari-hari, Rizki terus didorong bisa kembali ke total angkatan terbaiknya 365 kg. Ia konsisten mengejar itu dan hingga jelang keberangkatan menuju Paris pada 20 Juli, Rizki berhasil meraihnya," ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (9/8).

Rizki Juniansyah menambah emas untuk Indonesia dari angkat besi kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 dengan total angkatan 354 kg berupa angkatan snatch 155 kg dan angkatan clean and jerk 199 kg.

Hadi menjelaskan, Rizki mengalami proses dan tantangan yang cukup berat menuju puncak prestasinya karena harus mengembalikan performa terbaiknya setelah menjalani operasi usus buntu sebelum kejuaraan dunia angkat besi di Phuket, Thailand, yang juga merupakan kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Lifter berusia 21 tahun itu pun berhasil meraih juara dan memecahkan rekor dunia dalam kejuaraan tersebut.

Hadi menjelaskan, selanjutnya, pada saat latihan menuju Olimpiade Paris, Rizki terus memperbaiki total angkatan saat latihan bahkan mencapai lebih berat dari pencapaiannya di Paris.

Lifter asal Banten itu secara konsisten mempertahankan pencapaian saat latihan hingga ke medan laga yang membuatnya berhasil mencapai puncak prestasi pada kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris.

Hadi menjelaskan, satu pekan menjelang Olimpiade, Rizki konsisten mengangkat 150 kg untuk snatch sebanyak dua kali dan berhasil mengangkat beban 200 kg untuk clean and jerk.

"Hasil itu bahkan membuat lawannya dari China Shi Zhiyong sempat kaget karena Rizki konsisten melakukannya," ujarnya.

Ia mengatakan, Rizki juga mampu memanfaatkan keunggulannya pada angkatan clean and jerk untuk melampaui lawan-lawannya sehingga finis sebagai juara. Bahkan, Rizki juga berhasil memecahkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kg.

Medali perak diraih lifter Thailand Weeraphon Wichuma (346 kg) dan medali perunggu menjadi milik lifter Bozhidar D Andreev asal Bulgaria (344 kg).

Sementara itu, Shi Zhiyong pesaing berat Rizki, yang unggul pada angkatan snatch tidak mengantongi medali setelah gagal pada tiga percobaan angkatan clean and jerk.

PB PABSI pun menyampaikan terima kasih kepada pelatih Triyatno dan Rusli yang memahami persaingan tingkat elite, penuh dengan tekanan dan tantangan hingga mengantar Rizki meraih medali emas Olimpiade Paris.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top