Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi - Nilai Ekspor Nikel Naik Lebih dari 2.500% sebagai Dampak Hilirisasi

Konsistensi Hilirisasi Harus Dikawal

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Apabila produk yang dihilirisasi banyak menggunakan bahan baku impor, tenaga kerja asing dan teknologi luar negeri maka sudah pasti nilai tambah yang dihasilkan akan ditransfer ke mancanegara.

JAKARTA - Konsistensi pemerintah dalam mendorong program hilirisasi harus terus dikawal. Sebab, kebijakan hilirisasi diyakini menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan kelas menengah atau middle income trap.

Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Esther Sri Astuti, mengatakan jika hilirisasi industri dilakukan akan ada peluang untuk keluar dari middle income trap karena pendapatan Indonesia meningkat. Ekspor meningkat sebagai akibat dari nilai produk yang dihilirisasi bertambah.

Namun, nilai tambah itu diperoleh Indonesia jika produk ekspor didominasi bahan baku lokal, mayoritas tenaga kerja domestik, penguasaan teknologi. Dengan demikian, produk hilirisasi mempunyai pangsa pasar besar sebagai dampak dari biaya produksi rendah.

"Namun, apabila produk yang dihilirisasi banyak menggunakan bahan baku impor, tenaga kerja asing dan teknologi asing maka sudah pasti nilai tambah yang dihasilkan akan ditransfer ke asing," tegas Esther pada Koran Jakarta, Kamis (2/2).

Ekonom Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Yohanes B Suhartoko, mengatakan kebijakan hilirisasi ke depannya berpotensi meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan nasional. Sebab, hilirisasi dapat mendorong pertumbuhan industri manufaktur untuk meningkatkan nilai tambah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top