Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hajat Parpol - Trah Soekarno Disiapkan Memimpin

Kongres PDIP untuk Konsolidasi 2024

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Agenda kongres PDIP yang akan dipercepat dari 2020 menjadi 2019 ini menjadi perbincangan banyak kalangan. Tujuan kongres ini untuk konsolidasi.

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempercepat kongres partai pada bulan Agustus ini. Kongres yang dipercepat adalah cara dari PDIP untuk mengkonsolidasikan partai, sehingga lebih siap jauh-jauh hari menyongsong persaingan politik di tahun 2024. Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Wawan Fahrudin mengatakan hal itu di Jakarta, Minggu (16/6). Menurut Wawan, kongres yang dipercepat adalah strategi dari partai berlambang banteng moncong putih itu untuk bersiap mengkonsolidasi diri menyongsong pemerintahan Jokowi lima tahun mendatang. Selain bersiap menyongsong persaingan politik ke depan.

"Agenda percepatan kongres bagian dari penyiapan itu. Dari pengalaman 2014 pelajaran berharga bagi PDIP, karena euforia memenangkan pemilihan presiden abai pada parlemen, akibatnya ada pembahasan maraton perubahan UU MD3 dan PDIP tak dapat kursi ketua DPR padahal memenangi pemilu legislatif secara mayoritas," kata Wawan. Selain itu juga kata Wawan, kongres PDIP yang dipercepat ini bagian dari penyiapan regenerasi pada tahun 2024, mengingat partai lain sudah melakukan ancang-ancang itu. Misalnya Partai Demokrat besar kemungkinan menyiapkan AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono.

"PDIP tentunya juga akan menyiapkan kader-kader mudanya, seperti dari trah Soekarno ada Puan Maharani, Prananda yang kemungkinan disiapkan untuk bertarung 5 tahun ke depan," ujarnya. Di luar itu, lanjut Wawan banyak juga kader-kader muda PDIP yang brilian, seperti Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Pramono Anung, Ahmad Basarah dan lainnya. "Saya rasa Ibu Mega juga sangat sadar bahwa tantangan perubahan zaman ke depan perlu menghadirkan generasi-generasi muda yang bsa membuat PDIP tetap eksis dan leading. Jangan lupa, Jokowi juga bsa jadi salahsatu kandidat kuat mengingat komitmen dan loyalitasnya ke Ibu Mega dan PDIP selama ini," katanya.

Sementara itu peneliti dari Habibie Center, Bawono Kumoro mengatakan kongres PDIP yang dipercepat bulan Agustus nanti memang dikabarkan akan memilih ketua umum baru menggantikan Megawati. Terkait siapa sosok yang layak menggantikan Megawati, menurut Bawono, kriteria utama adalah memiliki jiwa leadership mampu menjaga soliditas PDIP sebagai partai ideologis. " Sosok Megawati selama ini telah menunjukkan kapasitas kepemimpinan tersebut," ujarnya.

Posisi Megawati

Sedangkan menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, ada beberapa catatannya membaca langkah PDIP mempercepat kongres partai. Catatan pertama, dalam kongkres mungkin saja fungsionaris PDIP akan tetap mendaulat Megawati sebagai ketua umum partai penguasa itu untuk terus melanjutkan kepemimpinan. Apalagi Megawati merupakan simbol ideologis PDIP yang terbukti membawa partai ini bisa sukses seperti sekarang. "Hebatnya lagi, di bawah Megawati PDIP bisa survive signifikan dalam habitus yang berbeda baik sebaik oposisi maupun sebagai penguasa sama kuatnya,"katanya.

Catatan kedua, kata Adi, jika pun kader dan fungsionaris PDIP dan Megawati menghendaki adanya penerus nama Puan Maharani dianggap paling representatif karena mewarisi dua hal penting yakni, sebagai anak biologis dan ideologis Megawati untuk melanjutkan trah Soekarno. Apalagi Puan saat ini digadang sebagai calon Ketua DPR periode 2019-2020. Ketiga, lanjut Adi, di luar nama Puan tentu ada nama Presiden Jokowi yang merupakan kader jempolan yang saat ini jadi Kepala Negara. Dalam banyak hal, potret politik Jokowi mempersonifikasikan sikap politik kerakyatan sesuai nafas dan ideologi pdip .

ags/AR-3

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top