Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Konflik Brutal Awak Kapal Batavia, Pembantaian Paling Barbar dalam Sejarah Maritim

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan licik, Cornelisz berusaha merebut kendali di antara para penyintas untuk menggagalkan upaya penyelamatan apapun sebelum dia dapat ditangkap. Dia mulai menjatah makanan dan mengambil benda berguna yang terdampar di pantai dari bangkai kapal. Sebuah dewan dibentuk dengan Cornelisz sebagai ketuanya dan anggotanya terdiri dari orang-orang setianya.

Cornelisz menuntut agar semua senjata diserahkan kepada anak buahnya. Rakit apa pun yang dibuat oleh orang yang selamat lainnya juga harus diserahkan kepada dewan. Dia membagi populasi menjadi kelompok-kelompok kecil dan menyebarkannya di antara pulau-pulau terdekat.

Selama beberapa pekan berikutnya, Cornelisz memerintahkan anak buahnya untuk membantai kamp yang tersisa. Pembunuhan itu dikatakan termasuk memotong leher orang di malam hari dan membawa orang lain keluar untuk ditenggelamkan di rakit darurat.

Orang sakit dan lemah menjadi sasaran untuk ditenggelamkan. Para perempuan diperkosa. Cornelisz mengancam bahwa bertahan hidup membutuhkan kesetiaan penuh kepadanya. Diperkirakan 125 pria, wanita dan anak-anak dibunuh oleh Cornelisz dan anak buahnya selama masa teror mereka.

Sebanyak 22 tentara diangkut ke Pulau Wallabi Barat, delapan kilometer jauhnya, dan diberi tahu bahwa mereka harus mencari air bersih. Begitu sampai di sana, senjata mereka dilepaskan dan dibiarkan mati dengan sendirinya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top