Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Konflik Brutal Awak Kapal Batavia, Pembantaian Paling Barbar dalam Sejarah Maritim

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hal itu membuat Pelsaert berpikir untuk mendapatkan perbekalan dengan berlayar ke daratan Australia yang tidak diketahui atau menempuh jarak 3.000 kilometer ke utara ke koloni Batavia. Ia memilih menggunakanlong boatyang memiliki panjang hanya 9,1 meter untuk berlayar ke Pulau Jawa.

Pada malam hari, Pelsaert berangkat berlayar dengan perwira dan awak seniornya termasuk Jacobsz. Jumlah rombongan mencapai 48 orang. Kapal tiba di Batavia 33 hari kemudian. Sebuah keajaiban karena kapal tersebut sangat kecil untuk membawa orang sebanyak itu.

Sesampai di Batavia, Jacobsz ditangkap karena kelalaian, atas laporan Pelsaert. Gubernur Jenderal Coen kemudian mengatur pelayaran agar Pelsaert kembali bersama kapal Saardam untuk mencoba menyelamatkan orang-orang yang terlantar di Kepulauan Houtman Abrolhos.

Tetapi Pelsaert akhirnya tidak ikut bersama rombongan 63 orang penyelamatan rombongan yang tertinggal. Sebanyak 63 hari kemudian, keputusasaan dan barbarisme terjadi dan mendatangkan malapetaka. Ketidakhadiran pemimpin itu, membuat Cornelisz menjadi seorang diktator.

Dia mendengar kabar bahwa Pelsaert telah diberitahu tentang rencana hukuman kepada para pemberontakan sebelumnya. Ia tahu bahwa penyelamatan apa pun akan menyebabkan hukuman dan kemungkinan kematiannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top