Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Konflik Brutal Awak Kapal Batavia, Pembantaian Paling Barbar dalam Sejarah Maritim

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Peristiwa dimulai ketika pada 28 Oktober 1628, kapal Batavia berangkat dari pelabuhan Texel, Belanda. Selain Batavia, kapal ini ditemani kapal lain sehingga totalnya sebanyak delapan kapal. Panjang kapal tersebut 46 meter dan dipersenjatai dengan 24 meriam besi tuang.

Sebagai kapal dagang, Batavia sarat dengan koin perak dan perlengkapan bangunan yang ditujukan untuk koloni Batavia yang makmur. Ketika kembali kapal membawa rempah-rempah dalam jumlah yang banyak, seperti lada sebagai komoditas VOC di Eropa.

Diperkirakan lebih dari 340 orang berada dalam rombongan Batavia kapal itu. Lebih dari dua pertiga dari kompi itu adalah para pelaut dan perwira, sekitar 100 tentara dan sisanya pelancong pribadi menuju koloni.

Malang, armada tersebut mengalami badai di Laut Utara. Badai membuat rombongan kapal hanya tersisa tiga yaitu Batavia, Assendelft dan Buren. Peristiwa kembali berubah menjadi menakutkan setelah mengitari Tanjung Harapan sebulan lebih cepat dari jadwal. Badai lain memisahkan Batavia dari kapal-kapal yang tersisa, sehingga kapal ini sendirian ketika menyeberangi Samudera Hindia menuju pantai barat Australia.

Pada titik ini, hanya ada sedikit kerja sama antara kedua pemimpin ekspedisi tersebut. Komandan Francisco Pelsaert adalah kepala armada yang berlayar dari Texel. Ia berhadapan dengan kapten kapal Batavia adalah Ariaen Jacobsz.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top