Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Perhubungan - Pemerintah Kembangkan Bandara Ewer dan Nabire Baru

Konektivitas di Wilayah Papua Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah mendorong konektivitas antardaerah di wilayah Indonesia Timur, terutama di Pulau Papua. Di tengah kondisi geografis pegunungan, pemerintah fokus meningkatkan konektivitas antardaerah di wilayah Papua dengan mengoptimalkan transportasi udara.

Untuk itu, sejumlah infrastruktur pendukung terus dikembangkan di Bumi Cenderawasih. Salah satunya pengembangan beberapa bandara di Tanah Papua, seperti Bandara Ewer, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan dan Bandara Nabire Baru di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Bandara Ewer di Kabupaten Asmat dapat membuka keterisolasian dan mempercepat mobilitas individu dan barang di wilayah tersebut. "Ini penting sekali, konektivitas, keterhubungan antarsebuah wilayah baik kabupaten, provinsi maupun pulau karena akan mempercepat mobilitas orang dan mobilitas barang, dan akan membuka isolasi," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Terminal Bandara Ewer di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Kamis (6/7), sebagaimana disaksikan langsung di YouTube Sekretariat Presiden.

Bandara Ewer di Asmat, kata Jokowi, telah melayani penerbangan dari Timika sebanyak dua kali sepekan, penerbangan dari Kamur sebanyak empat kali penerbangan dalam satu pekan, dan dari Merauke sebanyak empat kali sepekan. Jokowi berharap Bandara Ewer juga membuka wisata Asmat dan memberikan efek pengganda ekonomi bagi perekonomian di Papua Selatan.

Pada kesempatan sama, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Kabupaten Asmat merupakan komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Papua Selatan. Pemerintah, kata Budi, juga membangun terminal penumpang di Bandara Ewer yang memiliki arsitektur minimalis dengan ornamen dan interior bernuansa budaya Asmat.

Bandara Ewer telah dikembangkan sejak 2018 hingga 2022 dengan total anggaran 287 miliar rupiah yang berasal dari APBN. Setelah dilakukan pengembangan, bandara ini memiliki landasan dengan ukuran 1.650 m x 30 m, sehingga mampu didarati pesawat tipe ATR72-600. Untuk terminal penumpang, bandara memiliki ukuran 488 m2, yang dapat memuat kapasitas hingga 14 ribu penumpang per tahun.

Tumbuhan Perekonomian

Selain Bandara Ewer, pemerintah juga mengembangkan Bandara Nabire Baru. Bandara Nabire Baru sebenarnya merupakan relokasi dari Bandara Nabire yang saat ini eksisting disebabkan bandara itu sudah tidak bisa dikembangkan lagi.

"Bandar Udara Nabire Baru berperan strategis untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat di Papua melalui konektivitas transportasi udara antarwilayah," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, saat melakukan kunjungan kerja di Bandar Nabire Baru, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, kemarin.

Kristi menambahkan Bandara Nabire Baru sebenarnya sudah siap dari sisi udara dan daratnya. Namun, untuk fasilitas pendukung seperti akses jalan raya yang menghubungkan jalan nasional ke bandara sepanjang 5,6 km, suplai jaringan listrik dari PLN, jaringan air bersih dari PDAM dan jaringan penguat untuk telekomunikasi saat ini belum siap. "Untuk itu kami berharap dukungan dari pemda agar secepatnya bisa segera terealisasikan," kata Kristi.

Bandara Nabire Baru memiliki ukuran landas pacu 1600 m x 30 m yang dapat melayani operasional pesawat jenis ATR-72, taxiway 23 m x 165 m dan apron 367,5 m x 100 m. Di sisi darat, bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 6.320 m2.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara, Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top