Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sentimen Pasar - BEI Imbau Pelaku Pasar Beraktivitas Normal

Kondisi Fundamental Ekonomi Perkuat Pasar Modal

IHSG MENGUAT - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Jumat (11/5) di saat peluncuruan gerai zakat saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Gerai zakat saham untuk melayani penerimaan zakat dan sedekah saham serta konsultasi zakat kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar BEI.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kondisi fundamental domestik yang saat ini masih membaik menjadi kunci untuk menahan gejolak yang akan menggoyang pasar modal Indonesia. Teror bom Surabaya yang dialami oleh tiga gereja hingga menelan korban jiwa dinilai tidak akan memberikan pengaruhi kondisi pasar modal.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan sejauh ini situasi dan kondisi keamanan pasca-aksi teror tersebut sudah kondusif karena telah ditangani dengan baik oleh aparat keamanan sehingga tidak memberikan pengaruh negatif terhadap iklim investasi di Tanah Air. "Pengaruh bom Surabaya hanya bersifat sangat temporer.

Selain itu, belum ada data makroekonomi domestik pada hari ini (14/5) sehingga diperkirakan minim sentimen positif," ungkap dia kepada Koran Jakarta, Minggu (13/5). Adapun para pelaku pasar menantikan data neraca perdagangan per April pada Selasa (15/5), yang diproyeksikan mengalami peningkatan surplus dari 1,09 miliar dollar AS menjadi 1,1 miliar dollar AS.

Jika hasilnya sesuai bahkan di atas ekspektasi, hal tersebut akan memberikan katalis positif bagi IHSG. "Kepercayaan investor domestik maupun global terhadap kondisi market di Tanah Air masih tinggi sebab fundamental makroekonomi domestik masih cenderung stabil," tukas Nafan.

Tetap Tenang

Sementara itu, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal. Oleh karena itu, diharapkan agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan merespons hal tersebut. "Kami sangat prihatin atas kejadian ini.

Kami mengimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimistis terhadap stabilitas keamanan nasional," tegas Tito. Mengacu pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, kata Tito, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.

Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32 poin. Namun, koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen.

Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi. Tito yakin teror bom Surabaya tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Apalagi secara fundamental Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata-rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal pertama 2018 dibandingkan dengan kuartal pertama 2017.

Sementara itu, kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata-rata transaksi harian mencapai 8,87 triliun rupiah meningkat sebesar 16,7 persen dibandingkan 2017 dan frekuensi harian sebesar 387 ribu meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top