Komunitas Adat Osing Dapat Latihan Kemandirian Lewat Ilalang
Penyerahan cinderamata kepada praktisi anyaman ilalang Slamet Diharjo dalam Workshop "Rancang Ilalang, Kearifan Lokal Pemanfaatan Ilalang Dalam Masyarakat Osing Sebagai Bahan Eksterior dan Interior Bangunan, di Desa Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (7/7/2024).
Foto: ANTARA/Anita Permata DewiJAKARTA - Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap lokakarya bertema "Rancang Ilalang" yang diadakan komunitas adat Osing bisa melatih kemandirian dan menguatkan kelembagaan komunitas adat tersebut.
"Mendorong organisasi, lembaga, atau komunitas kepercayaan dan komunitas adat untuk meningkatkan kapasitas, mendorong mereka melatih kemandirian menyusun, melaksanakan rencana aksi sesuai dengan potensi dan kebutuhan mereka," kata Pamong Budaya Ahli Muda Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Aji Widayanto, dalam lokakarya"Rancang Ilalang, Kearifan Lokal Pemanfaatan Ilalang Dalam Masyarakat Osing Sebagai Bahan Eksterior dan Interior Bangunan," di Desa Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, Kemendikbudristekberperan memfasilitasi lokakarya lewat program pemberdayaan lembaga kepercayaan dan komunitas adat. Sasaran dalam program pemberdayaan ini, lanjut dia, meliputi organisasi kepercayaan, lembaga/komunitas adat, perempuan kepercayaan dan perempuan adat, dan pemuda.
Ia menjelaskan dalam program pemberdayaan dilakukan asesmen kelembagaan, lokakarya/pelatihan penyusunan rencana aksi, implementasi rencana aksi, pembelajaran bersama, dan rencana tindak lanjut.
Tahun ini, kata dia, ada sekitar 30 kegiatan yang diadakan oleh 10 komunitas dan 20 organisasi kepercayaan.
"Workshop harapannya kami tidak hanya sekedar seremoni, tapi ada tindak lanjut yang dilakukan komunitas sesuai dengan hasil diskusi," kata Aji Widayanto.
Ada empat aspek yang ditekankan di dalam kegiatan penguatan kelembagaan melalui program pemberdayaan yakni penguatan manajemen internal, pembentukan kader, perluasan akses jejaring, dan partisipasi di dalam perubahan kebijakan.
Lokakarya yang diadakan oleh Sekolah Adat Osing Pesinauandi Desa Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, berlangsung pada 6 - 7 Juli 2024. Adapun narasumber yang dihadirkan antara lainJam'i Abdul Gani selaku Juru Kunci Pesarean Buyut Cungkingdan Budi Hartono, sertaSlamet Diharjo selaku praktisi anyaman ilalang.
Materi lokakarya meliputi mitos ilalang, filosofi, dan konstruksi berbahan ilalang pada masyarakat adat Osing, praktik dan pengenalan teknik dasar anyaman ilalang untuk atap rumah, dan praktik pemilihan bahan, pengolahan bahan, dan pemanfaatan anyaman ilalang sebagai bahan interior.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Virus Marburg Diduga Sebabkan Delapan Warga Tanzania Meninggal
- Melaju Mudah ke Babak Kedua India Open 2025, Dejan/Fadia Tampil Begitu Menjanjikan
- Liverpool Dipaksa Imbang 1-1, Arne Slot Puji Cara Bertahan Nottingham Forest
- Usai Ditangkap, Presiden Korsel Diperiksa Intensif
- Ketua DEN Dorong Family Office Jalan pada Februari 2025