Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Suksesi Bank Sentral

Komisi XI Uji Kepatutan Calon Pimpinan BI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Komisi XI DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo hari ini, Rabu (28/3) setelah menggelar uji kepada tiga calon Deputi Gubernur BI pada Selasa (27/3). Ketiga calon Deputi Gubernur BI yang diuji DPR masing-masing, Dody Budi Waluyo, Wiwiek Sisto Widayat dan Doddy Zulverdi yang akan menggantikan posisi Perry Warjiyo yang telah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI selama lima tahun. Sedangkan, Perry jika dinyatakan lulus uji akan menggantikan Agus Martowardojo sebagai pucuk pimpinan BI pada April mendatang.

"Pelaksanaan fit and proper test dua hari berturut-turut, tetapi untuk pengambilan keputusan akan dilaksanakan pada Rabu (28/3) malam setelah Perry Warjiyo selesai menjalani uji tersebut," kata Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait kepada Koran Jakarta. Menurut Maruarar, calon-calon diajukan Presiden Joko Widodo semuanya kompeten untuk menduduki posisi dewan gubernur bank sentral. Sebab itu, DPR akan mencari figur yang paling cocok, bisa bekerja sama dengan pimpinan lainnya sehingga kebijakan moneter ke depan lebih baik.

Calon Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan jika terpilih, ia menyiapkan beberapa kebijakan yang tujuannya menjaga stabilitas moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang sangat penting adalah menjaga laju inflasi yang konsisten dan sesuai dengan target BI sebesar 3,5 persen plus minus satu persen melalui koordinasi dengan pemerintah dengan menciptakan data pangan yang akurat dan tepat waktu. "Harga pangan cukup dominan mempengaruhi inflasi sehingga akses teknologi internet diperlukan untuk memperbaiki akurasi data pertanian dan hasil produksi pangan," kata Dody.

Selain inflasi, ia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan memperkuat cadangan devisa untuk mempertebal dinding pertahanan sektor keuangan Indonesia. Dengan demikian, ketika terjadi gejolak dari global, rupiah bisa dipertahankan sesuai fundamentalnya.

Penguatan Devisa
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top