Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I | Russia Tuding UE Telah Memanipulasi Ukraina

Komisi Eropa Rekomendasikan Status Kandidat UE bagi Kyiv

Foto : AFP/Kenzo TRIBOUILLARD

Keputusan Komisi Eropa I Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen (tengah) saat berbicara dalam konferensi pers di ­markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia, pada Jumat (17/6). Konferensi pers ini membahas keputusan Komisi Eropa bagi mendukung tawaran Kyiv untuk memperoleh status kandidat negara anggota Uni Eropa.

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Eropa akhirnya mengirim simbol solidaritas yang kuat dengan Ukraina pada Jumat (17/6), ketika Brussels mendukung tawaran Kyiv untuk memperoleh status kandidat negara anggota Uni Eropa (UE).

Dengan dukungan Komisi Eropa, Ukraina sekarang dapat ditambahkan ke daftar negara-negara yang bersaing untuk keanggotaan UE pada awal pekan depan, saat para pemimpin negara anggota bertemu di KTT UE di Brussels.

Untuk mendapatkan status itu, ke-27 pemimpin UE harus menyetujui pencalonan. Sejauh ini para pemimpin kepala negara dari anggota terbesar dan terkuat UE yaitu Prancis, Jerman dan Italia, telah memberikan dukungan penuh mereka terhadap gagasan tersebut pada Kamis (16/6), dalam perjalanan mereka ke Kyiv .

Kemudian pada Jumat, Komisi Eropa memberikan dukungan formal untuk tawaran tersebut dan presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, memperjelas posisinya dengan mengenakan jaket berwarna bendera nasional Ukraina. Kyiv diketahui telah mengajukan status kandidat UE sejak 2014.

"Ukraina telah dengan jelas menunjukkan aspirasi dan tekadnya untuk memenuhi nilai dan standar Eropa," cuit Von der Leyen di media sosial . "Kita semua tahu bahwa Ukraina siap mati untuk turut serta dalam visi Eropa. Kami ingin mereka tinggal bersama kami untuk impian Eropa," imbuh dia seraya menegaskan bahwa pemberian rekomendasi status kandidat kepada Ukraina dengan pemahaman bahwa negara tersebut akan melakukan sejumlah reformasi penting.

Menanggapi dukungan dari Komisi Eropa, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, segera menyambut keputusan itu dengan menyebutnya sebagai langkah pertama di jalur keanggotaan UE yang pasti akan membawa kemenangan Ukraina lebih dekat lagi.

Zelenskyy pun mengucapkan rasa terima kasih kepada Von der Leyen atas keputusan bersejarah komisi itu dan mengatakan dia berharap para pemimpin UE akan memberi Ukraina hasil positif pada pertemuan puncak pada 23-24 Juni mendatang.

Begitu Ukraina bergabung dengan daftar kandidat UE bersama beberapa negara di Balkan barat lainnya, mereka masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memenuhi semua persyaratan keanggotaan formal, bahkan jika Kyiv menang dalam perang.

Atas dukungan Komisi Eropa, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menggambarkan hal itu sebagai langkah bersejarah Eropa. "Ini akan menjadi bukti nyata kepemimpinan Eropa dan dorongan besar untuk transformasi Ukraina lebih lanjut," kata Kuleba.

Sementara itu Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, juga melontarkan pujian atas rekomendasi dari Komisi Eropa tersebut. Ini jadi hari yang benar-benar bersejarah bagi Ukraina dan Eropa, apalagi banyak rakyat Ukraina telah membayar harga yang amat mahal untuk dukungan Komisi Eropa atas status pencalonan Ukraina bergabung dengan UE," ucap Kyslytsya.

Tanggapan Russia

Menanggapi perkembangan terbaru dari Komisi Eropa terkait dengan Ukraina, Kementerian Luar Negeri Russia pada Jumat menuding Brussels telah memanipulasi Kyiv dengan iming-iming diberikan status kandidat untuk bergabung dengan blok 27 negara itu.

"Kami melihat bagaimana selama bertahun-tahun komunitas Barat telah memanipulasi gagasan semacam keterlibatan Ukraina dalam struktur integrasi mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Russia, Maria Zakharova. "Ukraina, bagaimanapun juga, akan semakin buruk dan terus memburuk," imbuh dia.

Zakharova pun mengatakan bahwa Ukraina tidak akan mendapatkan masa depan yang cerah, untuk beberapa alasan, meskipun bertebaran janji-janji yang manis dan semakin memikat. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top