Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sie Jien Kui

Komik Strip yang Mengilhami Beragam Kisah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Siauw Tik Kwie adalah kreator komik strip legendaris Indonesia, Sie Djien Koei, yang meninggal tepat 30 tahun lalu. Pecinta komik tentu lebih mengenal nama Sie Djin Koei, gambar karangan Siauw Tik Kwie yang kerap muncul di Star Weekly, majalah Indonesia di era 1950an dan 1960an.

Sie Jin Kui adalah cerita rakyat yang berlatar belakang pada dinasti Tang sekitar tahun 618 sampai 906 di bawah Kaisar Li Shi Bin (627-649). Awalnya Sie Jin Kui adalah pekerja biasa pada umumnya. Namun ia mampu menunjukan kekuatan dan semangat yang sangat tinggi lima kali lebih dari rekan kerjanya. Kemampuannya itu menarik perhatian seorang bangsawan kaya yang akhirnya mempekerjakan Sie Jin Kui di rumahnya.

Kemudian Sie Jin Kui dan anak perempuan bangsawan itu jatuh cinta dan memutuskan untuk kawin lari. Akhirnya ia pun mulai ikut militer dan karirnya meningkat pesat hingga ke posisi jendral.

Komik strip Sie Jin Kui ini dibuat dengan bantuan penulis bela diri yang dikenal dengan nama OKT (Oei Kim Tia). Siauw membuat ilustrasi komik dengan kemampuannya yang menakjubkan pada gambar anatomi dan chiaroscuro (teknik pencahayaan dan bayangan pada gambar).

Komiknya dibagi dalam dua bagian, yaitu Sie Jin Kui Menyerang ke Timur dan Sie Jin Kui Menyerang ke Barat, dan menjadi bagian paling populer dalam edisi Sabtu Star Weekly. Meskipun hanya mendapat bagian satu halaman di setiap edisinya, Sie Jin Kui berhasil mendapat respon yang positif dari masyarakat dan tidak sedikit pembaca yang mulai berlangganan majalah karena komik strip itu.

Kesuksesannya ini membuat banyak orang berharap kalau Siauw akan membuat komik lainnya. Namun ia mengatakan bahwa hanya ingin membuat Sie Jin Kui saja dan hanya kisah tersebut. Selanjutnya, terkuak bahwa ia tertarik membuat sekuel dari Sie Jin Kui sehingga hadirlah cerita berjudul Hong Kiauw-Lie Tan yang menceritakan krisis yang dihadapi oleh cucu Sie Jin Kui.

Sayangnya, impiannya tidak dapat terwujud karena Star Weekly dilarang cetak pada 1966 setelah peristiwa yang terjadi pada 1965. Menurut Marcel Bonneff, selaku pengamat komik dari Prancis, Sie Jin Kui mampu membuat komik Barat berbondong-bondong memasuki pasar Indonesia.

Kepopuleran Sie Jin Kui pun makin meluas ketika radio lokal mengadopsi kisahnya pada 1960, oleh Tjokrodjijo yang kala itu merupakan Ketua dari Ketoprak Mataram. Kisah tersebut disiarkan oleh Radio Republik Indonesia setiap hari Rabu dan menjadi terkenal di kalangan para pendengarnya. Tjokrodjijo merupakan fans dari komik Siauw. Dalam versi radionya, nama Sie Jin Kui diganti menjadi Sudiro, Sie Teng San yang merupakan anak dari Sie Jin Kui menjadi Sutrisno dan musuh Sie Teng San yaitu Hoan Le Hoa menjadi Waryanti.

Paling Lama Bertahan

Karya Siauw terus bersinar hingga saat ini. N. Riantiarno, penulis dan sutradara Teater Koma di Jakarta menampilkan penampilan teater Sie Jin Kui untuk pertama kalinya.

"Alur cerita komiknya sangat mudah dimengerti, sementara harus menyelidiki lebih untuk kostumnya, karakternya, dan pergerakannya," kata N. Riantiarno.

Gabungan komik Sie Jin Kui berjumlah sekitar 700 halaman dan diterbitkan dari 1954 hingga 1961. Komik tersebut merupakan komik yang paling lama bertahan karena sistem pekerjaan editor Star Weekly yang mengizinkan Siauw untuk terus menggambar komik strip setiap minggunya.

Uniknya, latar dari komik Sie Jin Kui ini hanya berdasarkan imajinasi Siauw semata. Ia sendiri belum pernah menginjakkan kakinya ke Tiongkok untuk melihat langsung interior dan eksterior Kerajaan Tiongkok. Untuk kostum dan properti, ia menggambarnya berdasarkan wayang potehi yang kerap hadir di kuil yang ada di Surakarta dan Jakarta. Untuk bentuk dari senjata yang ada, ia dapatkan dari klub bela diri dan foto opera Beijing.

Namun ia sempat mengunjungi Kweilin, sebuah lokasi yang ada di Sie Jin Kui pada akhir 1987 yang disponsori oleh Tjokroatmodjo, seorang kolektor lukisan Siauw.

Sekembalinya dari Kweilin, kesehatan Siauw memburuk sehingga akhirnya ia tutup usia pada 16 April 1988. Sebelum kematiannya, ia mengatakan bahwa hidupnya telah selesai dan Kweilin adalah yang ia lihat sebagai surganya.

Siauw Tik Kwie menghilang selama beberapa saat pada peristiwa 1965. Sebagai orang Tiongkok-Indonesia, ia pernah bersembunyi dengan nama Jawa yaitu Ki Oto Suastika sambil menerjemahkan teks Ki Ageng Suryomentaram dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. gma/R-1

Kehidupan yang Naik Turun

Tokoh Sie Jin Kui Sebenarnya bukan tokoh rekaan semata. Tokoh tersebut memang ada dan tercatat dalam sejarah Dinasti Tang, bahkan rumah tinggalnya juga dijadikan cagar budaya sehingga dapat dikunjungi. Si Jin Kui atau Xue Rengui dalam bahasa resmi Mandarin berasal dari Distrik Longmen, wilayah Xiangzhou yang sekarang menjadi Hejin di Provinsi Shanxi.

Ia lahir pada 613 Masehi dan hidup sebagai seorang petani karena berada dalam kemiskinan. Ia gemar berlatih ilmu beladiri dan memiliki postur tubuh yang kekar. Pada 644 Masehi Kaisar Tang Taizong ingin menyerang Korea dan memanggil para pemuda untuk menjadi tentara. Berkat dorongan istrinya, Si Jin Kui pun mendaftarkan diri menjadi tentara yang dipimpin oleh Jendral Zhang Shigui. Saat di medan pertempuran, ada pasukan Tang yang dipimpin Liu Junyin sedang dikepung musuh. Sie Jin Kui pun memberikan bantuan dan membuat namanya mulai dikenal.

Saat terjadi pertempuran besar, Sie Jin Kui menampilkan keberanian dan kecerdikan luar biasa yang membuat takjub Kaisar Taizong. Ia pun diberikan banyak hadiah dan pangkatnya dinaikkan menjadi setara gubernur militer dan ia bertugas menjadi komandan pasukan pengawal istana di gerbang utara.

Semenjak itu, hidup Sie Jin Kui pun naik turun dikarenakan peperangan. Jika ia menang ia akan mendapatkan hadiah namun jika kalah dia bisa saja harus meregang nyawa karena membawa kegagalan pada kerajaannya. Ia meninggal pada usia 70 tahun dan dikuburkan di kampung halamannya. Tokoh Sie Jin Kui adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dalam novel sastra dan sering kali dipertunjukan dalam wayang potehi. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top