Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kombinasi Cangkok dengan Growth Factor Percepat Penyambungan Tulang

Foto : Istimewa

Foto Ilustrasi cangkok tulang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Fraktur tulang atau patah tulang masih menjadi salah satu isu dalam kesehatan masyarakat. Kasus tersebut menyebabkan ekonomi bagi keluarga, menurunnya produktivitas penderita, risiko kecacatan, menurunnya kualitas hidup, dan lainnya.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada 2018, tercatat angka kejadian fraktur pada masyarakat Indonesia mencapai angka 5,5 persen. Tata laksana yang dilakukan pada kasus ini adalah dengan mengembalikan kondisi tulang seperti semula.

Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT., menjelaskan, salah satu cara mengembalikan tulang seperti awal adalah dengan tindakan penggantian tulang yang hilang atau rusak, dengan menggunakan cangkok tulang (bonegraft).

"Metode ini telah umum digunakan untuk penggantian tulang yang hilang atau rusak pada berbagai kasus operasi fraktur," ujar dia dalam media briefing secara daring, Senin (4/3).

Cangkok tulang dapat berasal dari tulang pasien itu sendiri (autograft) maupun dari tulang hewan atau sintetik. Cangkok tulang sintetik atau buatan, memiliki kelebihan tidak adanya risiko transmisi penyakit menular, mengurangi waktu dan resiko perdarahan saat operasi, serta secara suplai mudah dikelola.

Dengan kejadian fraktur yang cukup tinggi di Indonesia, maka perlu diberikan tindakan dan terapi yang tepat agar bisa mempercepat penyambungan tulang yang patah. Tindakan operasi juga dibutuhkan adalah pengganti tulang yang hilang yang biasa disebut cangkok tulang.

"Kombinasi bonegraft dengan faktor pertumbuhan (growth factor) memberi efek sinergis pada pembentukan tulang baru yang berpengaruh pada percepatan pemulihan pasien," ujar Adib.

Untuk membantu mengembalikan kondisi tulang PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerja sama dengan CGBio Korea, meluncurkan Novosis. Produk inovatif pertama merupakan kombinasi bonegraft sintetik dan growth factor rhBMP-2 (recombinant human Bone Morphogenetic Protein-2) untuk penanganan fraktur atau patah tulang.

Kombinasi dual action bonegraft sebagai bahan pengisi tulang dan rhBMP yang berfungsi meningkatkan stimulasi tulang telah teruji secara klinis memberikan manfaat dan hasil yang memuaskan. Baik dari segi durasi operasi, maupun proses pemulihan tulang pasien, dengan resiko alergi dan nyeri pasca operasi yang minimal

"Tentunya hal ini akan membantu dokter yang merawat dan berpengaruh pada kualitas hidup pasien yang bersangkutan," ujar Ketua Stem Cell and Tissue Engineering Cluster IMERI FKUI, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT. (K).

Pada pengalaman secara klinis dengan Novosis, tindakan operasi yang dilakukan menjadi lebih cepat, cukup di satu lokasi pembedahan. BMP-2 yang terdapat pada produk tersebut merupakan protein yang berperan penting dalam pembentukan dan regenerasi dari tulang dan tulang rawan.

"Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sendiri, sudah banyak penelitian yang memanfaatkan BMP-2 dalam perannya sebagai agen osteoinduktif," lanjut Ismail.

Pemanfaatkan BMP-2 sebagai agen osteoinduktif terbukti aman dan mampu memungkinkan durasi pembedahan yang lebih cepat, rendah risiko komplikasi ataupun donor-site morbidity, serta efektif dalam penatalaksanaan patah tulang dan defek tulang kritis.

Direktur Marketing Farma, Kalbe Farma, Ridwan Ong menjelaskan, dengan Novosis, sebagai growth factor penyambungan tulang atau fusi tulang dan derajat fusi juga lebih cepat serta lebih tinggi dibandingkan dengan autograft. Selain itu, rasa sakit yang diderita pasien dapat berkurang.

Produk Novosis akan melengkapi rangkaian produk bone graft Kalbe dari CGBio, Korea Selatan. Produk dimaksud adalah Bongros (Hydroxyapatite) dan Excelos Inject (micro Beta Tricalcium Phosphate).

CGBio merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang sangat berpengalaman dalam pengembangan produk dengan teknologi medis regenerative yang fokus mengembangkan dan menyediakan solusi pengobatan regeneratif biologis yang inovatif," paparnya.

CEO CGBio, Hyun Seung Yu, mengatakan perusahaannya terus berinovasi dan berusaha untuk menghasilkan teknologi biologis baru. Novosis adalah produk cangkok tulang dengan faktor pertumbuhan (growth factor) BMP-2 kedua yang mendapatkan ijin edar dan dikomersialisasikan di dunia.

"BMP-2 sendiri memainkan peran untuk memfasilitasi pembentukan tulang baru dengan cepat, dengan memisahkan sel punca di dalam tubuh saat tulang rusak, yang memiliki efek lebih baik," tutur Hyun Seung Yu.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top