Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kolaborasi Universitas Moestopo & BPJS Kesehatan

Foto : ISTIMEWA

universitas moestopo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia 2 tahun terakhir memberi dampak besar di berbagai lini kehidupan. Salah satunya pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut karena risiko yang besar terhadap penularan Covid-19.

"Kenyataan ini berefek pula pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Universitas Prof Dr Moestopo yang tetap harus memberi pelayanan pada pasien umum. Hal itu riskan karena berpotensi terjadi penularan Covid-19 dari pasien positif dengan kasus darurat," kata Rektor Universitas Moestopo, Prof Dr Rudy Harjanto, M.Sn, di Jakarta, Jumat (29/10).

Namun pelayanan kesehatan tetap harus diberikan, sambil membuat langkah untuk meminimalisasi risiko penularan dan menciptakan balancing act.

Di sisi lain, pada RSGM juga ada peserta didik yang tengah memperdalam ilmu dengan terjun langsung membantu masyarakat. Penurunan jumlah layanan pun memprihatinkan dalam rangka mencapai kompetensi peserta didik program profesi maupun spesialis.

"Pandemi yang menyebabkan banyak efek pada kehidupan sosial, kesehatan, dan pendidikan ini membuat tugas kita menjadi lebih berat. Namun, saya harap jangan jadikan ini sebagai hambatan, tapi tantangan," tambah Rudy.

Rudy yang berbicara dalam webinar "Optimalisasi Peran Rumah Sakit Gigi dan Mulut dalam Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19" menyatakan, salah satu solusi sangat membantu adalah kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sebab saat ini rumah sakit pemerintah maupun swasta yang menjadi mitra BPJS Kesehatan terlihat lebih dapat optimal dalam melayani di masa pandemi Covid-19.

Sementara itu, Dekan FKG UPDM, Prof Dr drg Burhanuddin Daeng Pasiga, M.Kes, menjelaskan bahwa RSGM Pendidikan mempunyai misi pendidikan dan pelayanan.
"Karena RSGM Moestopo lahir sebagai wahana tempat praktik skill calon dokter gigi," ujarnya.

Hal ini tentu sejalan dengan visi pendiri Universitas Moestopo yang ingin aktif dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan dukungan BPJS ke depannya diharapkan dapat lebih luas dalam melayani masyarakat.

Di sisi lain Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Abdul Kadir, memaparkan tentang tugas pemerintah dalam melayani kesehatan yang prima bagi seluruh lapisan masyarakat. "Pandemi Covid-19 memberi sesuatu positif, di mana kesehatan menjadi isu prioritas publik," katanya.

Pemerintah menyadarkan semua pihak mengenai pentingnya resiliensi kesehatan. Akhirnya membuat sistem kesehatan bertransformasi ke arah yang lebih baik. "Ekosistem pelayanan kesehatan masa depan haruslah dengan pendekatan patient centered," katanya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menambahkan, RSGM dan BPJS Kesehatan diharapkan bisa bekerja sama lebih erat. Tujuannya agar dapt melayani masyarakat dengan lebih baik.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top