Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KOI Optimistis Indonesia Mampu Cetak Sejarah di Olimpiade 2024 Paris

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia tercatat membawa pulang medali emas terbanyak di Olimpiade 1992 Barcelona. Kala itu, Merah Putih berhasil mengawinkan medali emas melalui pebulutangkis di nomor tunggal putra dan putri, Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Selanjutnya medali emas yang dimiliki Indonesia di Olimpiade selalu diberikan oleh cabang olahraga tepok bulu.

"Yang ingin saya wujudkan adalah saya ingin dapat medali emas terbanyak selama Indonesia ikut Olimpiade. Di atas kertas, Indonesia bisa dapat dua emas. Kalau kita bisa dapat tiga emas, itu sudah rekor baru untuk kita," ujar Okto.

Ia menjelaskan potensi Paris 2024 bisa didapat dari cabang olahraga lain, salah satunya angkat besi. Indonesia memiliki lifter-lifter muda hingga senior andal yang diyakini mampu memecahkan penantian emas di Olimpiade, di antaranya Rahmat Erwin Abdullah yang baru mencetak rekor dunia clean&jerk kelas 73kg putra di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Kolombia. Ia juga membuktikan prestasi ketika bersaing di kelas 81kg putra di level regional.

"Sport program Olimpiade Paris juga ada sport climbing, dan nomor andalan kita yaitu speed dipertandingkan. Surfing mudah-mudahan bisa masuk, saya jugaconfidentterhadap panahan karena mereka mempersiapkan diri dengan sangat serius. Saya kira pasti banyak kejutan di Paris 2024," terang Okto.

Okto yang didukung mayoritas federasi nasional untuk kembali melanjutkan kepemimpinan di NOC Indonesia ini juga melihat tren positif yang ditunjukkan dari cabang olahraga beregu untuk Olimpiade ke depan. Sebab, Indonesia mampu menunjukkan tren positif di cabang olahraga beregu sejak SEA Games 2019 Manila hingga 2023 Kamboja.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top