Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Bencana

KLHK Tingkatkan Koordinasi Cegah Kebakaran Hutan

Foto : ANTARA/Rivan Awal Lingga
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan meningkatkan koordinasi dengan lembaga lainnya guna mencegah pelebaran pembakaran hutan dan lahan (karhutla).


"Ada beberapa provinsi yang sudah siaga darurat, seperti Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. Kalau dalam siaga darurat, kami meningkatkan kolaborasi dengan BNPB, Manggala Agni, TNI, Polri, dan lainnya," kata Pelaksana Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Sunarno, di Jakarta, Selasa (8/8).


Sunarno mengatakan saat ini patroli terpadu yang terdiri atas enam lembaga telah gencar melakukan pencegahan dan pemadaman. Tim patroli terpadu ini juga tersedia di desa dan berpatroli selama 24 jam.


Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat dan tokoh desa untuk terlibat dalam pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan. "Kami harap keterlibatan masyarakat ini dapat menyadarkan mereka untuk tidak membakar hutan," katanya.


Menurut Sunarno, ada beberapa penyebab kebakaran yang terjadi pada tahun ini, salah satunya penyiapan lahan dengan cara dibakar. KLHK mengklaim kebakaran tahun ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2015, misalnya, hutan yang terbakar seluas 2,61 hektare, pada tahun 2016 seluas 438.360 hektare, dan pada tahun 2017 seluas 20.290 hektare.


"Sampai saat ini, kebakaran hutan yang terjadi tidak sebesar tahun sebelumnya. Kami juga belum mendengar kebakaran hutan tersebut mengganggu aktivitas penerbangan dan sebagainya," katanya lagi.


Menurut dia, iklim pada tahun ini lebih kering daripada 2016. Namun, lebih basah ketimbang pada tahun 2015.


Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada Juni 2017, terdeteksi 231 titik api (hot spot), lebih besar dibanding 2016 yang hanya 155 titik api, namun masih jauh dari data 2015 yang mencapai 2.043 titik api,

sedangkan pada Juli 2017 datanya mencapai 558 hot spot, lebih besar dari Juli 2016 yang hanya 247, namun pada 2015 mencapai 2.043 titik api.


Di tempat terpisah, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, langsung turun ke lapangan meninjau lokasi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Ogan Ilir,

Sumatera Selatan, kemarin. Jenderal Bintang Dua ini bersama jajaran Polda dan Polres OI itu, menyisir sisa-sisa kebakaran hebat di Desa Arisan Jaya 3, Km 22, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten OI. Kapolda menyaksikan langsung puluhan hektare lahan menghitam karena terbakar.


Dia marah dan memerintahkan anggotanya mencari pemilik lahan 50-an hektare yang terbakar, yakni orang bernama Alun. "Cari orang bernama Alun itu sampai dapat. Tidak ada alasan tidak ketemu. Waktu membeli lahan ini kan pakai KTP. Jadi, seharusnya menjadi mudah untuk dicari," ujar Agung.


Agung menerangkan, sejauh ini sudah ada dua tersangka yang ditetapkan sebagai pelaku karhutla di Kabupaten OI sebelumnya.

Kedua pelaku berinisial KM (45), warga Desa Sungai Rambutan, Inderalaya. Dia ditangkap pada Jumat (21/7) lalu dan berinisial TB (40), warga Sematang Borang, Palembang.Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top