Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlindungan Risiko

KKP-OJK Luncurkan Asuransi Usaha Budidaya Udang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - KementerianKelautan dan Perikanan (KKP) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan asuransi usaha budidaya udang (AUBU) komersial sebagai program perlindungan bagi pembudidaya udang. Peluncuran produk asuransi itu dimaksudkan untuk mendorong kemajuan sektor kelautan dan perikanan.

AUBU komersial merupakan program pengembangan AUBU konvensional yang premi asuransinya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Namun, AUBU komersial akan ditanggung secara mandiri oleh petambak udang.

"Pemerintah memberikan bantuan ataupun melakukan intervensi ini kan tidak akan selamanya. Jadi, sekarang secara mandiri sudah ada dan ini tidak menutup kemungkinan yang (petambak) kecil, besar, sedang, semua ikut," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebijakto di Jakarta, Kamis (1/8).

AUBU untuk melindungi petambak jika terjadi risiko akibat kematian udang sehingga terjadi gagal panen dan memberikan kepastian adanya jaminan modal biaya produksi untuk kelanjutan budi daya berikutnya.

Risiko yang dijamin produk AUBU di antaranya penyakit yang mengakibatkan matinya 50 persen udang yang diasuransikan serta kegagalan usaha yang disebabkan bencana alam selain banjir rob sehingga menyebabkan kerusakan saranan pembudidayaan minimal 50 persen terhadap tambak udang atau matinya udang yang diasuransikan. Adapun premi yang ditetapkan yakni tiga persen dari biaya produksi yang dikeluarkan petambak.

Ringankan APBN

Deputi Pengawas IKNB II OJK, Muhammad Ichsanuddin mengatakan program AUBU komersial diharapkan dapat mengurangi beban APBN dalam pembayaran premi asuransi. Namun, yang lebih utama, lanjutnya, progam itu diharapkan dapat mencapai dua tujuan, yakni mendorong inklusi keuangan di mana di sisi lain perusahaan asuransi bisa mendapat lahan bisnis yang baru.

"Diharapkan orang mulai sadar, bisnis di bidang perikanan budidaya itu risikonya cukup tinggi, apalagi udang. Kalau petani sudah merasakan gagal panen dan ada perusahaan yang ganti, ini akan viral dari mulut ke mulut," paparnya. Ant/E-10

Komentar

Komentar
()

Top