Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KKP Dorong Optimalisasi Produksi Budidaya Udang Nasional

Foto : Istimewa

Program Bincang Bahari KKP berjudul 'Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia' yang disiarkan secara daring, Kamis (2/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki program terobosan untuk mengoptimalkan produktivitas dan kontinuitas budidaya udang di Indonesia. Program terobosan untuk mencapai target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton per tahun pada 2024 sehingga Indonesia bisa menguasai pasar udang dunia.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu mengatakan sebagai wujud implementasi program terobosan, KKP bekerjasama dengan Pemerintah Daerah segera membangun tambak udang berbasis kawasan seluas 100 hektare di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan fisik direncanakan dimulai tahun depan. Dan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen akan menjadi percontohan yang nantinya dapat direplikasi di daerah lain Indonesia.

"Kita membuat modelling budidaya udang berbasis kawasan. Ini yang akan kita coba dorong terus. Alhamdulillah, tahun ini kami berkolaborasi dengan Pemkab Kebumen. Pak Bupati sudah mendukung," kata Tebe -sapaan Tb Haeru Rahayu- saat menjadi narasumber dalam program Bincang Bahari KKP berjudul 'Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia' yang disiarkan secara daring, Kamis (2/9).

Ia menambahkan pembangunan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menggunakan pertimbangan ekologi dan ekonomi. Sehingga sasarannya tidak hanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah, tapi juga kelestarian ekosistem.

Dijelaskan Tebe selain skema tambak udang berbasis kawasan, KKP memiliki terobosan lain yakni tambak udang terintegrasi dengan penggunaan lahan yang lebih luas yakni sekitar 1.000 hektare. Kemudian ada juga terobosan revitalisai tambak udang tradisional yang luasnya mencapai 5.000 hektare di seluruh Indonesia. Revitalisasi untuk meningkatan volume produksi dari 0,6 ton per hektare menjadi 2 ton per hektare.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top