Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, tentang Iklim Investasi di Tengah Covid-19

Kita Memiliki Bonus Demografi dan Itu Potensi yang Dilihat oleh Para Investor

Foto : ANTARA/HO-BKPM/PRI
A   A   A   Pengaturan Font

Adapun realisasi investasi di kuartal I-2020 mencapai 210,7 triliun rupiah atau 23,8 persen dari total target sepanjang tahun ini sebelum revisi di angka 886,1 triliun rupiah. Nilai investasi meliputi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 112,71 triliun rupiah atau 53,5 persen dan Penanaman Modal Asing (PMA) 98 triliun rupiah atau 46,5 triliun rupiah.

Kendati demikian, minat investor berinvestasi di Tanah Air terus digenjot, salah satunya melalui relokasi investasi. Apalagi, Indonesia menjadi satu dari 10 negara besar di dunia yang merupakan tujuan investasi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, berikut petikan wawancara Koran Jakarta dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, di Jakarta, Senin (13/7).

Bagaimana minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia?

Minat investor yang mau berinvestasi ke Indonesia itu bagus. Tinggal bagaimana kita melayani mereka dengan konsep tawaran insentif yang tidak kalah saing dengan negara-negara lain, termasuk tanah dan perizinan. Saya pikir negara kita adalah negara tujuan investasi yang masuk dalam kategori 10 besar di dunia. Bahkan kepada beberapa media di Eropa, mereka mengatakan kenapa masuk ke Indonesia. Pertama, karena Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang cukup mumpuni.

Kedua, kita mempunyai jumlah penduduk yang banyak dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Ketiga, pasar negara di Asia Tenggara populasi kita sebesar 43 persen. Satu lagi, kita itu memiliki bonus demografi dan itu potensi yang dilihat oleh para investor.

Ada berapa perusahaan asing yang ada di Tiongkok dan akan merelokasikan investasinya ke Indonesia di tahun ini?

Saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang akan merelokasi investasinya dari Tiongkok ke Indonesia. Ada perusahaan dari Amerika, Taiwan, Korea, dan Jepang. Tenaga kerja yang bisa diserap dari tujuh perusahaan itu sekitar 30.000 tenaga kerja.

Sebelumnya juga sempat dikatakan bahwa ada 17 perusahaan asing yang akan dikejar lagi oleh BKPM untuk relokasi investasi ke Indonesia. Perusahaan tersebut berasal dari mana saja dan kapan bisa terealisasi?

Itu berasal dari beberapa negara, termasuk Amerika, Korea, dan Jepang. Tapi untuk nama perusahaannya nanti saja kalau izin perusahaan tersebut sudah keluar. Realisasinya bisa tahun ini dan tahun depan.

Apakah ada revisi target nilai investasi di tahun ini, mengingat jumlah pasien Covid-19 di bulan Juli saja masih terus bertambah?

Nilai investasi pasti kita revisi. Kita dari target 886,1 triliun rupiah kemungkinan besar kita akan turun dengan angka maksimal di 800 triliun rupiah sampai akhir tahun ini. Karena kuartal II sebentar lagi kita umumkan. Tapi, kita belum menghitung sambil menunggu tim saya terlebih dahulu untuk melakukan evaluasi terhadap realisasi di kuartal II. Karena kuartal II itu adalah momentum yang tepat untuk kita bisa melakukan revisi dengan asumsi berapa yang harus bisa kita realisasikan di tahun 2020.

Untuk investasi mangkrak sendiri bagaimana?

Dari 708 triliun rupiah, saat ini sudah turun menjadi 410 triliun rupiah. Kita akan maksimalkan sampai akhir tahun bisa selesaikan. Kita upayakan maksimal, tapi Covid-19 ini tidak bisa diperkirakan. yuni rahmi/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top