Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Bersejarah Dibalik Natal, Gencatan Senjata Perang Dunia I Jerman dan Inggris

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Memasuki bulan Desember 1914, hujan lebat terus mengguyur selama berminggu-minggu telah mengubah parit dan medan perang yang memisahkan mereka bertikai menjadi rawa dingin dan berlumpur. Tepat pada 7 Desember 1914, Paus Benediktus XV mengeluarkan seruan kepada para pemimpin Eropa agar baku tembak dapat dihentikan setidaknya pada "malam para malaikat bernyanyi" (Malam Natal).

Benediktus berharap bahwa gencatan senjata akan memungkinkan pihak-pihak yang bertikai untuk merundingkan perdamaian, tetapi seruan itu tidak terlalu diindahkan oleh kedua belah pihak.

Melansir dari History, para pemimpin Eropa tidak pernah mengeluarkan perintah gencatan senjata, namun para prajurit di medan perang berpikir sebaliknya. Dari prajurit Inggris dan Jerman yang pada hari-hari sebelumnya berupaya saling bunuh, justru saling berjabat tangan seperti saudara jauh ketika Natal tiba.

Sementara itu, momen perdamaian yang sulit dipercaya itu tercatat dalam kesaksian, surat-surat, serta buku-buku harian para prajurit Perang Dunia I. Seorang tentara Inggris bernama J. Reading menulis surat kepada istrinya, yang menggambarkan suasana Natal di medan perang.

"Kesatuanku kebetulan berada di garis depan pada malam Natal, dan ketika itu adalah giliranku untuk berjaga di sebuah rumah kosong sampai pukul 6:30 pada pagi Natal," tulis Reading dalam surat untuk istrinya.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top