Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kisah Ajudan Jenderal Kopassus yang Karirnya Melesat Hingga Jadi Jenderal Bintang Empat

Foto : Istimewa

Jenderal Edi Sudrajat dan Jenderal Gatot Nurmantyo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ini kisah ajudan Jenderal Kopassus yang karirnya melesat hingga jadi jenderal bintang empat. Sukses jadi orang nomor satu di Angkatan Darat alias jadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Setelah itu langsung naik kelas jadi Panglima TNI.

Siapa ajudan Kopassus yang karirnya melesat hingga jadi jenderal bintang empat bahkan sampai puncak, didapuk jadi Panglima TNI? Dia tidak lain adalah Jenderal Gatot Nurmantyo. Kini, ia sudah purnawirawan.

Ya, Gatot pernah jadi Panglima TNI. Ia selesai bertugas sebagai Panglima TNI pada tahun 2017. Gatot diangkat jadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015 menggantikan Jenderal Moeldoko.

Sebelum jadi Panglima TNI, Gatot adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Ia jadi Kasad, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gatot diangkat jadi Kasad oleh SBY pada 25 Juli 2014 menggantikan Jenderal Budiman, Kasad sebelumnya.

Jenderal Gatot, lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 13 Maret 1960. Gatotmerupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982. Karir militernya dimulai saat ia jadi Komandan Peleton 81 Kompi Bantuan Batalyon Infanteri 315 Garuda.

Lalu, ia diangkat jadi Komandan Kompi Senapan B Batalyon Infanteri 320 Badak Putih. Gatot juga pernah jadi Komandan Kompi Senapan C di Batalyon Infanteri 310 Kidang Kancana.

Jabatan lain yang pernah dipegang Gatot adalah sebagai Kepala Urusan Dalam Detasemen Latihan Tempur. Nah, Gatot juga pernah jadi ajudan jenderal Kopassus.

Jenderal Kopassus yang dimaksud adalah Jenderal Edi Sudrajat. Kala itu, Edi Sudrajat sedang menjabat sebagai Panglima Kodam Siliwangi.

Sejak jadi ajudan, Gatot dekat dengan Jenderal Edi. Bahkan dekat juga dengan keluarganya. Jenderal Edi Sudrajat sendiri, kelak jadi Kasad, Pangab dan Menteri Pertahanan.

Jenderal Edi, adalah salah satu jenderal yang dihormati dan dikagumi Gatot.Gatot juga pernah bertugas di Papua. Di Papua, ia pernah jadi Komandan Kodim 1707 Merauke dan Komandan Kodim 1701 di Jayapura.

Jabatan lain yang pernah dipegang Gatot adalah sebagai Sekretaris Pribadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat. Tahun 2006, ia dipercaya untuk memegang posisi Komandan Korem 061 Suryakencana. Jabatan sebagai Danrem Suryakencana dipegangnya hingga tahun 2007.

Selanjutnya, ia ditarik ke Kostrad untuk memegang jabatan Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad. Gatot jadi Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad dari tahun 2007 sampai 2008.

Usai menjabat sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad, Gatot dapat penugasan baru memangku jabatan Direktur Latihan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat. Ia jadi Direktur Latihan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat dari tahun 2008 sampai 2009.

Karirnya terus merangkak naik. Pada tahun 2009, ia dipercaya untuk mengisi posisi Gubernur Akademi Militer. Gatot jadi Gubernur Akmil sampai tahun 2010.

Setelah itu, tepatnya pada tahun 2010, Gatot dipromosikan menjadi Panglima Kodam Brawijaya. Gatot jadi Pangdam Brawijaya sampai tahun 2011. Baru kemudian setelah itu diangkat jadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.

Bintang Gatot terus bersinar. Pada tahun 2013, ia dipromosikan menjadi Panglima Komando Cabang Srategis Angkatan Darat atau Pangkostrad. Gatot jadi Pangkostrad sampai tahun 2014.

Lalu pada tahun 2014, Gatot kembali naik kelas saat Presiden SBY menunjuknya jadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau Kasad. Gatot jadi orang nomor satu di Angkatan Darat sampai tahun 2015.

Puncaknya, pada tahun 2015. Kembali Gatot naik kelas. Dipilih Presiden Jokowi untuk memangku mandat sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Gatot jadi orang nomor satu di TNI sampai tahun 2017, sebelum akhirnya pensiun dari dinas militer.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top