Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kinerja Angkutan Laut Ikut Terkontraksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pada triwulan IV-2020, angkutan laut Indonesia terkontraksi terendah dari beberapa moda atau angkutan lainnya. Hal ini bisa dilihat dari perbandingannya terhadap periode sama tahun sebelumnya (yoy), maupun secara kumulatif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi dan pergudangan terkontraksi hingga 15,04 persen pada triwulan IV-2020. Dari sektor tersebut, angkutan laut terkontraksi sebesar 1,19 persen secara tahunan (yoy); angkutan darat (3,50 persen); angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (12,28 persen); angkutan rel (45,56 persen); serta angkutan udara (53,81 persen).

Meskipun terkontraksi terendah, kontribusi angkutan laut terhadap PDB pada 2020 masih kecil, yaitu sebesar 48.614,8 miliar rupiah atau 8,7 persen terhadap total PDB angkutan sebesar 558.069 miliar rupiah.

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi di Jakarta, Selasa (16/2), mengatakan kontributor tertinggi terhadap PDB angkutan masih dari angkutan darat (68,3 persen) yang diikuti angkutan udara (18,8 persen). Sementara, dua angkutan lainnya memberikan kontribusi yang lebih kecil dari angkutan laut, yaitu angkutan sungai, danau, dan penyeberangan sebesar 2,8 persen dan angkutan rel sebear 1,4 persen.

"Berdasarkan data dari Pelni dan INSA, transportasi laut hanya berkontribusi sekitar 19 persen. Sementara biaya kepelabuhanan sekitar 31 persen dan transportasi hinterland sekitar 50 persen," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top