Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Korut Tegaskan Tak Akan Lepaskan Program Luar Angkasanya

Kim Yo-jong: Korut Tolak Negosiasi dengan Amerika

Foto : AFP/Vladimir SMIRNOV

Penegasan Kim Yo-jong I Adik dari pemimpin Korut, Kim Yo-jong, saat berada di Kosmodrom Vostochny, Wilayah Amur Timur Jauh Russia pada September lalu. Kantor berita KCNA yang mengutip pernyataan Kim Yo-jong pada Kamis (30/11) melaporkan bahwa Korut tidak akan bernegosiasi dengan AS.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Adik dari pemimpin Korea Utara (Korut) yang menjabat sebagai Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh, Kim Yo-jong, mengatakan bahwa kedaulatan suatu negara tidak dapat dinegosiasikan dalam keadaan apa pun dan Korut menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS).

"Korut akan terus menjalankan hak kedaulatannya tanpa dibatasi di masa depan," ucap Kim Yo-jong seperti dilaporkan oleh kantor beritaKCNApada Kamis (30/11).

Dalam pernyataan Kim Yo-jong yang dikeluarkan untuk pertama kalinya sejak 17 Juli lalu, ia mengklaim pihaknya mengecam AS dan pengikutnya dengan tegas karena telah melanggar kedaulatan negara-negara berdaulat dan menerapkan standar ganda yang ekstrem tanpa merasa malu.

Ia juga mengkritik bahwa Duta Besar AS di PBB, Linda Thomas-Greenfield, dengan menggambarkan bahwa AS seolah-olah adalah korban dari situasi saat ini, karena tidak cukupnya pembenaran untuk menganggap hak Korut atas pengembangan teknologi luar angkasa sebagai hal yang ilegal.

Ditambahkan olehnya bahwa AS telah menerangkan upayanya untuk melakukan dialog dan penyelesaian damai, namun tidak menjelaskan tujuan strategis persenjataan yang ditempatkan ke pangkalan militer di Korea Selatan (Korsel).

"Dubes Thomas-Greenfield juga gagal untuk membuat alasan yang lebih logis tentang bagaimana AS mendukung keterlibatan diplomatik dan upayanya untuk melanjutkan dialog yang dipadukan dengan aktivitas militer provokatif dari kapal induk nuklir dan kapal selam nuklir AS yang dikerahkan di Semenanjung Korea," ucap Kim Yo-jong.

Adik perempuan dari pemimpin Korut itu juga mengkritik bahwa sikap ambivalen AS dengan berbedanya perkataan dan tindakan, merupakan faktor paling berbahaya yang menghancurkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Semenanjung Korea.

Kim Yo-jong pun menambahkan bahwa jika AS menginginkan perdamaian dengan kekuatan, maka Korut pun akan menyiapkan diri untuk menempuh jalur dialog atau perlawanan, terutama perlawanan yang akan lebih difokuskan.

Peluncuran Satelit

Adik perempuan pemimpin Korut juga menolak kecaman internasional atas peluncuran satelit mata-mata Pyongyang baru-baru ini sebagai hal yang tidak masuk akal, dan mengatakan bahwa negaranya tidak akan pernah melepaskan program luar angkasanya.

Pernyataan Kim Yo-jong itu diutarakan setelah Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi pertemuan pada Senin (27/11) untuk membahas peluncuran satelit pengintaian militer Korut pada pekan sebelumnya.

"Saya menyesalkan kenyataan bahwa DK PBB diubah menjadi sebuah negara tanpa hukum di mana kedaulatan negara-negara merdeka dilanggar secara sewenang-wenang," kata Kim Yo-jong.

Sejak peluncuran pekan lalu, Pyongyang mengklaim bahwa satelit mata-matanya telah mengirimkan gambar situs-situs militer utama AS dan Korsel, serta foto ibu kota Italia, Roma, namun mereka belum mengungkapkan satu pun citra satelit yang diklaim mereka miliki.

Peluncuran satelit mata-mata Malligyong-1 pekan lalu adalah upaya ketiga Pyongyang untuk mendapatkan pengawasan militer di angkasa setelah dua kegagalan pada Mei dan Agustus lalu.

Seoul mengatakan keberhasilan Korut meluncurkan satelit mata-mata itu berkat menerima bantuan teknis dari Moskwa sebagai imbalan atas penyediaan senjata untuk digunakan dalam perang Russia dengan Ukraina. AFP/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top