Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Kiat Menyiapkan Program Latihan Kerja yang Efektif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, meskipun saat ini situasi masih pandemi, namun karyawan di perusahaan kami sudah mulai masuk secara bergiliran. Lamanya periode work from home sepertinya mempengaruhi kinerja dan motivasi para karyawan. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan meminta saya dan tim di divisi HRD untuk menyiapkan program training kerja untuk meningkatkan performance.
Mohon advisnya Bu Rossa, bagaimana caranya untuk menyiapkan program training kerja yang efektif.

Jawaban:
Ketika membicarakan latihan (training) kerja, kita tidak semata berupaya meningkatkan produktivitas karyawan di kantor, tetapi juga bisa menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan employee engagement. Peningkatan produktivitas adalah salah satu manfaat dari training kerja yang diberikan kepada karyawan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Namun employee engagement juga tak kalah pentingnya karena tak seorangpun yang ingin perkembangan pribadi dan karirnya mandek.
Employee engagement juga menjadi solusi dalam menghadapi tantangan bisnis saat ini yaitu tingginya angka turnover yang menyebabkan perusahaan menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk melakukan rekrutmen ulang. Di sinilah peranan program pelatihan kerja yang efektif, supaya karyawan menjadi pribadi yang lebih kompeten sekaligus percaya diri untuk melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini yang pada akhirnya bisa meningkatkan retensi dan juga produktivitas perusahaan.
Nah, untuk bisa menyusun program training kerja yang efektif, kita bisa mengikuti penjelasan dan tips-tips berikut ini:

Metode Training Kerja
Secara umum, training kerja bisa dibagi dalam dua (2) kategori besar yaitu on the job training dan off the job training.
Seperti yang tersirat dari namanya, on the job training adalah pelatihan yang dilakukan selama bekerja. Karyawan melakukan training sembari melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatan dan keahliannya.
Beberapa bentuk on the job training adalah magang, mentoring, job instruction training dan lain-lain.
On the job training banyak dipilih oleh perusahaan karena lebih cepat dalam meningkatkan keahlian dan produktivitas karyawan. Hal ini karena selama melakukan training kerja menggunakan kondisi asli pekerjaan. Apalagi, tidak perlu ada posisi yang kosong selama pelatihan kerja berlangsung.
Untuk karyawan, proses ini sering kali dirasa lebih mudah karena belajar sambil praktik sehingga lebih cepat menerima dan memahami informasi baru yang diberikan selama program pelatihan.
Sementara itu off the job training biasanya lebih fokus untuk program pendidikan dan pengembangan jangka panjang. Selama melakukan training kerja, karyawan yang bersangkutan biasanya bebas tugas sementara sehingga bisa fokus pada program pelatihan dan pendidikan saja.
Beberapa contoh off the job training adalah kuliah, belajar sendiri, ikut dalam konferensi baik langsung maupun virtual dan lain-lain.
Biasanya perusahaan efektif menggabungkan keduanya dengan metode 70:20:10. Bagian terbesar dari training kerja yaitu sebesar 70 persen adalah on the job training dimana karyawan langsung terlibat untuk mengerjakan tugas atau proyek tertentu. Ditambah dengan 20 persn program mentoring dengan atasan atau ahli lain. Baru 10 persen sisanya adalah off the job training seperti kursus, mengikuti training atau workshop, dan lain-lain.
Langkah Menyusun Program "Training" Kerja yang Efektif
Ada 4 langkah penting untuk menyusun program kerja yang efektif antara lain:

a. Melakukan analisis skills gap
Sebelum memulai training kerja, penting sekali untuk memetakan area mana yang membutuhkan program ini. Skills gap adalah kondisi di mana ada celah antara keterampilan yang dibutuhkan perusahaan dengan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.

b. Tetapkan target dan buat strategi
Untuk menetapkan target yang penting adalah membuat tujuan yang jelas dan terukur yang akan membantu untuk evaluasi kesuksesan program pengembangan karyawan. Setelah menemukan tantangan yang dihadapi melalui proses analisis skills gap, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi apa yang akan digunakan untuk mengatasinya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top