Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi

KH Ma'ruf Gelar Syukuran Pemilu Damai di PBNU

Foto : KORAN JAKARTA/TRISNO JULIANTORO

Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj (ketiga dari kiri), dan Cawapres 01, KH. Ma’ruf Amin (Ketiga dari kanan), dalam rangka silaturahmi dan syukuran di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Senin (22/4). Syukuran digelar setelah pelaksanaan Pemilu serentak berjalan lancar dan damai.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin, menggelar silaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam rangka syukuran pasca Pemilu 2019 yang berlangsung aman dan damai. Seperti yang diketahui, organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar se-Indonesia tersebut mendukung Pasangan Calon (Paslon) Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019, yang sampai saat ini memenangi perolehan suara berdasarkan hasil hitung cepat di berbagai lembaga survei kredibel.

"Hari ini saya bersyukur bisa hadir silaturahmi dalam rangka tasyakur atas berlangsungnya Pilpres dan Pileg yang berjalan aman, jujur, adil, dan tidak ada kejadian tertentu. Dan tentu bersyukur karena dalam quick qount itu kebetulan memenangkan Pak Jokowi dan saya," ujar Kiai Ma'ruf saat syukuran bersama PBNU, di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta, Senin (22/4).

Dihadapan warga nahdliyin, Kiai Ma'ruf berharap bahwa selama proses perhitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), masyarakat tidak diributkan oleh aksi provokasi yang berupaya untuk membenturkan sesama saudara sebangsa dan setanah air, di samping mengajak pendukungnya untuk tetap berdoa agar hasil yang ditetapkan oleh KPU sama dengan hasil hitung cepat lembaga survei, sehingga dirinya resmi menjadi Wakil Presiden.

"Mudah-mudahan real count-nya sama dengan quick qount. Selama menunggu itu tidak ada kejadian apa-apa yang mengganggu. Tetap aman dan tentram, ini yang kita harapkan supaya negeri ini tetap aman," ucapnya.

Kemudian, Ketua MajelisUlama Indonesia (MUI) non aktif tersebut mengucapkan apresiasi kepada seluruh warga nahdliyin yang selalu konsisten dan istiqomah mengikuti rangkaian proses Pemilu dengan lancar. Dalam ajaran ulama di NU, jelas dia, memilih pemimpin itu bukan hak, melainkan kewajiban. Salah satunya adalah memilih pemimpin Indonesia melalui Pilpres.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top