Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

Kevin McCarthy Akhirnya Terpilih Jadi Ketua DPR

Foto : AFP/OLIVIER DOULIERY

Ketua DPR AS l Kevin McCarthy memegang palu kepemimpinan DPR AS setelah ia akhirnya terpilih sebagai ketua DPR AS pada Sabtu (7/1) dini hari. McCarthy terpilih setelah pemungutan suara yang alot yang dilaksanakan selama 3 hari dan 15 kali putaran pemungutan suara.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Politisi Partai Republik Amerika Serikat (AS), Kevin McCarthy, akhirnya terpilih sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat pada Sabtu (7/1), mengakhiri kebuntuan politik yang melumpuhkan serta perselisihan dari kubu sayap kanan yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan partai tersebut untuk menjalankan kekuasaan di Kongres.

Kemenangan McCarthy membutuhkan 15 putaran pemungutan suara dan hanya diamankan setelah sesi drama hingga larut malam yang membuat anggota Partai Republik hampir meledak dibakar emosi.

Terpilihnya McCarthy juga membutuhkan konsesi besar untuk kelompok kecil konservatif Republik yang menentang pencalonannya, dan mengubah apa yang seharusnya menjadi sebuah pertunjukan persatuan partai, menjadi sebuah penampilan perpecahan internal selama berhari-hari.

Seorang ketua DPR memiliki pengaruh kunci di Washington DC karena ia akan memimpin DPR dan berada di urutan suksesi kepemimpinan negara kedua berikut setelah wakil presiden.

Sayangnya, terpilihnya McCarthy telah dilemahkan oleh pemilihan yang berlarut-larut dan janji-janji yang terpaksa ia buat kepada kelompok garis keras, yang menunjukkan pengaruh yang mereka pegang mengingat mayoritas tipis Partai Republik di majelis rendah Kongres.

Kekacauan di DPR sendiri bisa menjadi pertanda kelumpuhan legislatif dan pengambilan keputusan selama bertahun-tahun pada masalah-masalah konsekuensial bagi negara dan dunia yang lebih luas.

Potensi Membahayakan

Saat menerima palu pada Sabtu dini hari waktu setempat, McCarthy, yang didukung oleh mantan Presiden Donald Trump, menguraikan garis serangan agresif Partai Republik menjelang pemilihan presiden 2024.

"Tantangan jangka panjang Amerika yaitu utang dan kebangkitan Partai Komunis Tiongkok. Kongres harus memiliki satu suara untuk kedua masalah ini," kata McCarthy, 57 tahun, kepada anggota DPR.

Sementara itu Presiden AS, Joe Biden, menanggapinya dengan optimistis dengan menyerukan lebih banyak kerja sama antara Demokrat dan Republik.

"Saya siap untuk bekerja dengan Partai Republik ketika saya bisa dan para pemilih menjelaskan bahwa mereka mengharapkan Partai Republik siap untuk bekerja dengan saya," kata Biden setelah kemenangan McCarthy.

Pengambilalihan Kongres oleh Partai Republik juga diperkirakan akan membuka penyelidikan terhadap sebagian besar aspek pemerintahan Biden dan keluarganya. Kubu Demokrat dan beberapa pendukung McCarthy, secara pribadi, khawatir bahwa ketua DPR yang baru bakal menawarkan komitmen kebijakan radikal kepada kritikus sayap kanannya yang akan membuat DPR tidak dapat diatur.

Selain itu kubu Demokrat mengatakan peran ketua DPR akan berpotensi membahayakan karena kompromi yang dibuat McCarthy akan membuatnya menjadi ketua DPR AS terlemah dalam sejarah.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top