Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pejabat Negara

Ketua MPR Harus Kuasai soal Ketatanegaraan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Beberapa partai, baik yang ada dalam koalisi pendukung Jokowi, maupun di luar koalisi, mengincar posisi kursi Ketua MPR. Diharapkan, Ketua MPR yang baru adalah sosok yang menguasai soal ketatanegaraan dan mempunyai sikap kenegarawanan serta berintegritas. "Yang tidak kalah penting, Ketua MPR harus menguasai ketatanegaraan dan memiliki sikap kenegarawanan yang menonjol karena MPR merupakan lembaga gabungan DPR dan DPD," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Andi Syafrani, di Jakarta, Senin (29/7).

Menurut Andi, Ketua MPR yang akan datang, sebaiknya memang politisi senior. Bahkan lebih bagus lagi, kalau dia sekaligus ketua umum atau sekjen partai politik. Selain itu, Ketua MPR harus bisa menjadi anchor politik bagi banyak kelompok karena posisi sentralnya sebagai ketua lembaga utama para politisi.

Sosok Pengayom

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Wawan Fahrudin juga satu suara. Menurut Wawan, sangat penting sosok Ketua MPR adalah figur yang diterima semua kalangan. Sebab di tengah menguatnya sikap ekslusivisme, dibutuhkan sosok yang pengayom. Sosok yang diterima semua kalangan, baik dari sisi agama, maupun etnis. "Saya rasa MPR ini harus diisi figur-figur yang memiliki sifat kenegarawanan, nasionalis, dan mampu merangkul," kata Wawan.

Yang tak kalah penting, lanjut Wawan, sosok Ketua MPR ke depan harus figur yang diterima mayoritas elite politik, baik di DPR sebagai representasi partai politik dan DPD sebagai representasi daerah. Ketua MPR ke depan juga mesti orang yang bisa menjadi komunikator yang baik. Sosok yang lebih mengedepankan kepentingan nasional daripada kepentingan politik praktis.

"Sosok yang punya sikap kenegarawanan itu yang dibutuhkan memimpin MPR," ujar Wawan. Pengamat politik dari Universitas Al Azhar yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin juga sependapat. Menurut Ujang, Ketua MPR sebaiknya dipegang oleh politisi senior partai. Sehingga bisa lebih dihormati. Tentu, politisi senior yang disegani dan diterima semua kalangan. "Politisi senior, berpengalaman, diterima banyak pihak, berintegritas, kapabel, dan cakap dalam kepemimpinan. Politisi senior yang bisa merangkul semua golongan. Bukan politisi karbitan. Apalagi politisi jadijadian," kata Ujang. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top