Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketahui Pengelolaan Nyeri pada Pengidap Kanker

Foto : istimewa

Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Pain Clinic RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. I Gusti Ngurah Akwila Dwiyundha, Sp. An-TI.

A   A   A   Pengaturan Font

Tahap pertama diberikan untuk mengatasi nyeri ringan dengan pemberian obat analgesik dari kelompok non-opioid, contohnya adalah obat OAINS (obat antiinflamasi non-steroid), aspirin, dan parasetamol. Tahap ini juga dapat dibarengi dengan pemberian obat adjuvant (terapi/obat tambahan)

Tahap kedua diberikan jika nyeri masih menetap atau memburuk, dan dapat dikategorikan sebagai nyeri sedang. Dokter akan memberikan pereda nyeri yang berasal dari kelompok opioid lemah, seperti codein atau tramadol, dengan atau tanpa pemberian parasetamol dan obat adjuvant.

Tahap ketiga merupakan tahapan manajemen nyeri untuk nyeri sedang hingga berat. Dokter akan memberikan obat antinyeri dari kelompok opioid, seperti morphine, fentanyl, maupun oxycodone. Pada tahap ini, pengobatan juga dapat dilakukan bersama dengan pemberian obat dari kelompok non-opioid dengan atau tanpa pemberian terapi adjuvant.

"Pada dasarnya, terapi adjuvant dapat diberikan pada ketiga tahapan manajemen nyeri tersebut. Hal ini dilakukan untuk meredakan efek samping dari obat analgetik, meningkatkan efektivitas obat antinyeri, maupun penanganan keluhan psikologis yang terjadi bersamaan dengan timbulnya nyeri kanker," ujarnya.

Tahap keempat mencakup sejumlah prosedur non-farmakologis untuk menangani nyeri yang persisten, bahkan dalam kombinasi dengan opioid kuat atau obat-obatan lain. Langkah ini mencakup prosedur Interventional Pain Management dan minimal invasive seperti, analgesia epidural, menyuntikkan obat analgesik melalui saraf tulang belakang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top