Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Bernegara

Ketahanan Budaya Nasional Harus Terus Dijaga

Foto : istimewa

Kuliah Umum I Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono (tengah) memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta, Selasa (3/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono menegaskan pentingnya menjaga ketahanan budaya nasional dalam pembangunan bangsa. Sebuah budaya merupakan kunci dalam menguatkan nilai-nilai dasar sebagai modal dalam memperkuat persatuan untuk menangkal nilai-nilai negatif dari globalisasi.

Saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta, Selasa (3/7), Nono menyampaikan saat ini Indonesia menghadapi dua ancaman, yaitu liberalisme dan fundamentalisme. Kedua ancaman tersebut masuk sebagai salah satu ekses negatif dari reformasi. "Fundamentalisme dapat menghasilkan radikalisme atau terorisme.

Sedangkan liberalisme dapat memunculkan budaya kebarat-baratan. Di era reformasi semua bergerak bebas, sepeti liberalisme ekonomi," ucap Nono Sampono. Oleh karena itu, Nono meminta seluruh bangsa Indonesia untuk selalu berpedoman pada nilai-nilai Pancasila untuk tetap menangkal ancaman-ancaman tersebut.

Senator asal Provinsi Maluku tersebut juga menyangkan konten yang saat ini dimunculkan dalam media, terutama televisi. Nilai budaya tidak mendapatkan porsi lagi di tayangan televisi. Padahal media saat ini berpengaruh besar dalam membentuk masyarakat. "Pendidikan dan budaya minim mendapatkan porsi di media-media kita.

Tayangan yang ditayangkan yang berbau sensasional. Ini bertentangan oleh budaya indonesia," imbuhnya. Menurut Nono, sebuah budaya mempunyai nilai penting bagi sebuah bangsa. Budaya merupakan pondasi dasar bagi keberadaan bangsa. Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus menjaga dan tidak boleh melupakan budaya Indonesia.

"Kenapa budaya sangat penting, karena rusak dan majunya sebuah bangsa, pintu utamanya adalah budaya. Ada negara yang hancur bukan karena kekuatan militer, tetapi karena hancurnya budaya," tegasnya. Ketua umum PB NU Said Agil Siraq berpesan kepada masyarakat untuk menjaga budaya sendiri dan jangan terpengaruh budaya asing yang negatif. Budaya di Indonesia itu menjunjung tinggi tata krama dan persaudaraan yang tidak dimiliki oleh budaya lain. sur/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top