Kesehatan, Iklim, dan Konflik Jadi Masalah Utama Kaum Termiskin Dunia
Sejak badan tersebut didirikan pada tahun 2002, angka kematian gabungan akibat ketiga penyakit tersebut berkurang hingga 61 persen, sehingga diperkirakan menyelamatkan 65 juta jiwa.
Perubahan iklim membunuh orang dengan meningkatkan kekurangan gizi dan menyebabkan penyakit, sementara konflik dapat menyebabkan lebih banyak kematian akibat runtuhnya sistem perawatan kesehatan daripada akibat peluru dan bom.
Global Fund merupakan penyandang dana internasional terbesar untuk upaya memerangi tuberkulosis dan malaria, dan terbesar kedua untuk virus imunodefisiensi manusia, yang menginvestasikan lebih dari 5 miliar dollar AS setahun untuk ketiga penyakit tersebut.
Laporan tahunan yang dirilis pada 19 September menunjukkan pada tahun 2023, sekitar 25 juta orang menjalani terapi antiretroviral, 7,1 juta orang dirawat karena tuberkulosis, dan 227 juta kelambu didistribusikan di negara-negara tempat The Global Fund bekerja, semuanya merupakan peningkatan dari tahun 2022.
"Sejak pendanaan tersebut dimulai pada tahun 2002, angka kematian gabungan akibat ketiga penyakit tersebut telah berkurang hingga 61 persen, sehingga diperkirakan menyelamatkan 65 juta jiwa," kata laporan itu.
Bersama mitra kesehatan, dana tersebut juga mendorong pengurangan harga perlengkapan medis dan mencapai pemotongan biaya pengobatan HIV dan tuberkulosis pada tahun 2023, serta biaya yang lebih rendah untuk kelambu guna melindungi dari nyamuk penyebar malaria.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya