Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kerusuhan Sepakbola Terjadi Lagi di Argentina, 1 Orang Tewas

Foto : AFP/ALEJANDRO PAGNI

Penonton pertandingan sepak bola Boca Juniors melawan Gimnasia y Esgrima bereaksi setelah polisi Argentina menggunakan gas air mata untuk membubarkan bentrokan yang dimulai di luar stadion di La Plata tetapi kemudian memasuki venue, meninggalkan satu orang tewas

A   A   A   Pengaturan Font

BUENOS AIRES - Satu orang tewas Kamis (6/10) ketika bentrokan yang terjadi saat pertandingan sepak bola antara Boca Juniors dan Gimnasia y Esgrima tumpah ke stadion dan ke lapangan, kata pihak berwenang.

AFP melaporkan, Jumat (7/10), polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata di luar stadion Carmelo Zerillo di La Plata, sekitar 50 kilometer (31 mil) selatan ibukota Argentina ketika mereka berusaha menghentikan para suporter agar tidak masuk ke tempat yang sudah ramai.

Kerusuhan berlanjut di dalam, di mana penonton yang terkejut terlihat menerobos pagar untuk menghindari kekerasan dan masuk ke lapangan.

"Saya dapat memastikan bahwa ada satu orang tewas. Orang ini meninggal karena serangan jantung," kata Sergio Berni, menteri keamanan provinsi Buenos Aires, tempat pertandingan divisi satu liga Argentina berlangsung.

Pertandingan dihentikan setelah sembilan menit sampai pemberitahuan lebih lanjut "karena kurangnya jaminan (keamanan)," kata wasit Hernan Mastrangelo, beberapa menit setelah para pemain dan staf teknis meninggalkan lapangan menuju ruang ganti.

"Itu mempengaruhi kami semua di lapangan," tambahnya."Udara sesak, menjadi tidak bisa bernapas. Situasi menjadi tidak terkendali dan tidak ada jaminan keamanan."

Pihak berwenang di rumah sakit San Martin di La Plata mengkonfirmasi kematian seorang pria berusia 57 tahun karena serangan jantung saat dia dipindahkan dari stadion ke rumah sakit.

Beberapa suporter, termasuk anak-anak yang digiring atau digendong orang dewasa, bergegas keluar dari tribun dan masuk ke lapangan, di mana orang-orang terlihat duduk atau berbaring, pulih dari paparan gas air mata.

Pertandingan itu terjadi di titik kritis di liga papan atas Argentina, empat putaran tersisa dan Gimnasia memainkan kesempatan terakhirnya untuk mengamankan gelar di kandang, sementara Boca mencari kemenangan untuk kembali ke divisi utama.

"Akan menjadi pesta apa jika berakhir seperti ini. Ini menyakitkan kita semua, kami menyesalinya," kata manajer Boca Juniors Hugo Ibarra kepada wartawan.

Kekerasan terjadi lima hari setelah peristiwa di Indonesia yang dipicu oleh polisi yang menembakkan gas air mata di dalam stadion yang penuh sesak, menyebabkan sedikitnya 131 orang tewas, termasuk 32 anak-anak.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top