Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Demo di AS

Kerusuhan di Virginia Tewaskan 3 Orang

Foto : REUTERS/Joshua Roberts

Kelompok supremasi kulit putih dengan berbekal tameng berkumpul dekat patung Jenderal Robert E Lee, saat terjadi aksi protes di Kota Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat, pada Sabtu (12/8). Aksi ini berujung ricuh dan menewaskan 3 orang.

A   A   A   Pengaturan Font

CHARLOTTESVILLE - Paling sedikit tiga orang tewas pada Sabtu (12/8) waktu AS dan 35 lainnya mengalami luka- luka setelah demonstrasi berujung rusuh terjadi di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat (AS), ketika kaum nasionalis kulit putih memprotes rencana merobohkan patung seorang jenderal bernama Robert E Lee, yang telah berjuang untuk Konfederasi pro-perbudakan selama masa Perang Sipil AS, bentrok dengan demonstran yang berseberangan dengan mereka.

Korban jiwa bertambah setelah dalam aksi demo yang berujung rusuh itu diwarnai oleh sebuah kendaraan yang ditabrakkan ke kerumunan demonstran antisupremasi kulit putih. Dalam insiden penabrakan, seorang pemuda berusia 20 tahun dari Ohio bernama James Alex Fields Jr, didakwa dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat dua. Tiga orang lainnya ditangkap dan menjadi tersangka kasus ini.

"Seorang perempuan berusia 32 tahun menjadi korban yang tewas," kata Kepala Kepolisian Charlottesville, Al Thomas seperti dikutip Reuters, sedangkan yang luka-luka bervariasi dari yang luka parah sampai ringan. "Pengemudi kendaraan yang ditabrakkan itu kini ditahan," imbuh Thomas seraya mengatakan polisi memperlakukan insiden itu sebagai penyelidikan kejahatan pembunuhan.

Sementara itu Biro Penyidik Federal (FBI), Divisi Hak-Hak Sipil Departemen Kehakiman dan Kejaksaan AS, diwartakan telah membuka penyelidikan atas hak-hak sipil dalam insiden tabrakan maut terhadap demonstran antisupremasi kulit putih.

Menurut AFP dan Reuters, menyusul insiden ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikritik karena lamban menanggapi insiden ini. Berbicara di New Jersey, Presiden Donald mengutuk kebencian, kefanatikan dan kekerasan pada "banyak hal di Charlottesville", dan mendesak pemulihan hukum dan ketertiban di kota itu, serta menambahkan bahwa tidak ada warga negara yang perlu merasa takut dengan keselamatan dan keamanan mereka.

Trump juga dikritik oleh sejawatnya sendiri dari Partai Republik karena menolak mengecam kelompok penyebar kebencian dari ekstrem kanan.

Keadaan Darurat

Sementara itu Gubernur Virginia, Terry McAuliffe, sudah mengumumkan keadaan darurat di kawasan itu demi memberi ruang kepada penegak hukum untuk menambah kekuatan serta untuk membantu pihak negara bagian menanggapi aksi kekerasan pada demonstrasi kelompok sayap kanan disana.

"Saya berpesan pada seluruh kelompok supremasi kulit putih dan Nazi yang datang ke Charlotessville hari ini. Pesan saya sederhana dan jelas, pulanglah ke tempat asal kalian! Kalian tidak diinginkan di wilayah persemakmuran yang jaya ini. Kalian amat memuakkan!" ujar McAuliffe dalam konferensi pers.

"Tindakan dan retorika di Charlottesville dalam 24 jam terakhir ini tidak bisa diterima dan harus dihentikan. Hak berbicara bukan berarti hak melakukan aksi kekerasan," pungkas Gubernur Virginia itu lewat media sosial. Ant/Rtr/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top