Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kerusakan Ginjal Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya

Foto : Medical News Today

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Para peneliti dari Bringham and Women's Hospital di Boston, Amerika Serikat dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa beberapa jenis kerusakan ginjal berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Adapun penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal JAMA Cardiology.

Terdapat beberapa faktor yang menimbulkan penyakit ginjal kronis, seperti penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, usia 65 tahun ke atas, genetik, dan kerusakan ginjal yang pernah dialami sebelumnya.

Seorang peneliti dari Departemen Farmasi di Farmasi Bringham and Women's Hospital sekaligus kepala dari tim riset tersebut, Leo Buckley mengatakan bahwa orang yang menderita penyakit ginjal kronis biasanya mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas yang dikenal dapat menimbulkan risiko penyakit jantung.

"Mungkin ada alasan lain yang spesifik untuk penyakit ginjal kronis, seperti penumpukan racun yang biasanya dibersihkan oleh ginjal," kata Buckley, dikutip dari The Guardian, Selasa (16/5).

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan penyakit ginjal kronis sebagai faktor risiko untuk sejumlah masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner, fibrilasi atrium, serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Dalam risetnya Buckley dan timnya mengumpulkan sampel jaringan ginjal melalui proses biopsi 600 orang dewasa dari Boston Kidney Biopsy Cohort. Semua orang yang menjadi sampel tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Tim riset kemudian meneliti lesi atau kondisi abnormal yang terjadi pada jaringan ginjal dari sampel yang telah dikumpulkan. Dari hasil penelitian, tim riset menemukan dua tipe kerusakan ginjal yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Pertama adalah ekspansi mesangial yaitu peningkatan kotoran pada sistem filtrasi ginjal secara berlebihan. Kedua yaitu arteliora sclerosis yaitu penebalan dinding pembuluh darah pada ginjal yang membuat aliran darah terhambat.

"Artelioral sclerosis mengonfirmasi dugaan awal kami, kerusakan pembuluh darah dapat menyebabkan gangguan jantung," kata Buckley. "Ekspansi mesangial berkaitan dengan diabetes, jadi itu bisa menjelaskan mengapa ekspansi mesangial adalah temuan primer," ujar Buckley..

Selain itu tim riset juga menemukan bahwa partisipan yang didiagnosa menderita penyakit vaskular ginjal, ginjal diabetik, atau orang yang mengalami lesi ginjal yang parah juga memiliki risiko penyakit jantung yang tinggi.

"Temuan pada penyakit vaskular ginjal dan ginjal diabetik sudah kami duga karena orang dengan penyakit ginjal kronis memiliki gangguan pembuluh darah dan diabetes," tutur Buckley.

Dia menambahkan penelitian sebelumnya dari keterkaitan tersebut mengelompokkan orang-orang menjadi kategori diagnostik yang berbeda menggunakan riwayat medis dan pemeriksaan sementara risetnya dapat meneliti jaringan ginjal secara langsung.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top