Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perubahan Iklim

Kerugian Bencana Alam 2021 Capai USD77 Miliar

Foto : swissre.com

Martin Bertogg Direktur Kebencanaan Swiss Re

A   A   A   Pengaturan Font

ZURICH - Badai musim dingin Uri di Amerika Serikat (AS) dan banjir pada Juni di jantung Eropa, telah mencuatkan angka pembayaran klaim asuransi sepanjang tahun ini. Menurut Swiss Re, sebuah perusahaan reasuransi yang melindungi perusahaan-perusahaan asuransi di dunia, nilainya melebihi 77 miliar dollar AS.

"Dari total perkiraan nilai kerugian ekonomi selama paro pertama 2021, 74 miliar dollar AS di antaranya diakibatkan bencana alam, sementara bencana yang disebabkan manusia berkisar 3 miliar dollar AS," tulis perusahaan Swiss itu dalam keterangan persnya, Kamis (12/8).

Swiss Re menulis gelombang panas ekstrem selama Juni di utara AS bertanggungjawab terhadap bencana kebakaran yang melanda selatan California.

"Dampak perubahan iklim termanifestasi dalam suhu yang lebih panas, kenaikan permukaan air laut dan pola hujan yang lebih liar, serta kondisi cuaca ekstrem lainnya," kata Martin Bertogg, Direktur Kebencanaan Swiss Re.

"Ditambah dengan pertumbuhan urban yang pesat dan akumulasi kekayaan yang timpang di kawasan rawan bencana, faktor tambahan seperti badai musim dingin, angin kencang, banjir atau kebakaran hutan menambah kerugian yang tercipta," imbuh dia.

Dengan 77 miliar dollar AS, nilai total kerugian ekonomi tahun ini lebih rendah ketimbang paro pertama tahun lalu, ketika kerugian mencapai 114 miliar dollar AS, dan nilai rata-rata selama 10 tahun terakhir yang sebesar 108 miliar dollar AS.

Tertinggi Kedua

Meski begitu, nilai kerugian yang ditanggung perusahaan asuransi tercatat lebih tinggi. Swiss Re memperkirakan angkanya mencapai 40 miliar dollar AS, tertinggi kedua dalam sejarah.

Kerugian paling besar dialami perusahaan asuransi pada 2011, ketika gempa bumi di Jepang dan Selandia Baru mencuatkan klaim yang harus dibayar menjadi 104 miliar dollar AS.

Badai Uri yang menyelimuti Negara Bagian Texas dengan salju tebal dan udara yang membeku, menyebabkan kerugian senilai 15 miliar dollar AS bagi perusahaan asuransi. Adapun klaim ganti rugi dari banjir di Eropa pada Juni silam mencapai 4,5 miliar dollar AS.

Adapun bencana yang dipicu manusia, menciptakan kerugian senilai 2 miliar dollar AS pada paro pertama 2021.

"Angka ini juga tergolong lebih rendah, antara lain akibat pandemi korona dan pembatasan sosial yang berlaku," tulis Swiss Re.

Nilai tersebut belum mencakup total kerugian yang terjadi selama Juli, di mana banjir hebat menyisakan kerusakan hebat di Eropa dan Tiongkok. Belum lagi kebakaran hutan di Turki, Yunani dan Italia akibat gelombang panas yang diprediksi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar.

"Pengalaman sejauh ini di 2021 menggarisbawahi ancaman yang meningkat dan menempatkan semakin banyak penduduk Bumi dalam risiko terdampak cuaca ekstrem," kata Bertogg.

"Industri asuransi harus meningkatkan kemampuan untuk menghitung risiko dari ancaman-ancaman yang kurang diperhatikan ini untuk memperkuat daya tahan keuangan masing-masing," pungkas dia. SB/AFP/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top