Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Keretakan Hubungan AS dan Tiongkok Hambat Upaya Atasi Pemanasan Global

Foto : AFP/ BEN STANSALL

Utusan khusus iklim AS, John Kerry (kanan) pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Keputusan Tiongkokmenghentikan pembicaraan bilateral tentang perubahan iklim dengan Amerika Serikat (AS)menimbulkan keraguan apakah dunia dapat mengumpulkan cukup ambisi untuk mencegah dampak terburukpemanasan global.

Mengatasi perubahan iklim telah menjadi bidang utama kerja sama antara dua negara adidaya dan dua penghasil emisi gas rumah kaca terbesar tersebut.

Tetapi, Tiongkoktelah menangguhkan pembicaraan tentang masalah ini kurang dari 100 hari sebelum pertemuan puncak iklim internasional berikutnya, COP27. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pembalasan atas kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan.

"Tidak ada negara yang harus menahan kemajuan dalam masalah transnasional eksistensial karena perbedaan bilateral," kata John Kerry, mantan Menteri Luar Negeri AS, yang saat ini menjadi diplomat iklim utama pemerintahan Biden.

"Menangguhkan kerja sama tidak menghukum Amerika Serikat. Itu menghukum dunia, khususnya negara berkembang," katanya.

Selama beberapa tahun terakhir, perubahan iklim tetap menjadi jalan terbuka untuk kerja sama antara Amerika Serikat dan Tiongkokbahkan ketika ketegangan meningkat pada isu-isu lain seperti hak asasi manusia, kerja paksa, kedaulatan Hong Kong dan Taiwan serta perdagangan.

Para pejabat AS dan Tiongkoktelah mulai meningkatkan keterlibatan dalam isu-isu iklim menjelang KTT iklim PBB COP27, yang berlangsung di Mesir padaNovember.

Kunjungan singkat Pelosi minggu ini ke Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim Tiongkoksebagai miliknya, membuat marah Beijing dan memicu latihan militerTentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di laut dan udara di sekitar pulau itu.

Keterlibatan bilateral sebelumnya tentang perubahan iklim antara kedua negara membantu membuka jalan bagi Perjanjian Iklim Paris pada 2015, dan menghidupkan kembali negosiasi iklim internasional yang gagal di Glasgow pada 2021.

Janji Pengurangan Emisi

Dengan KTT iklim penting di cakrawala dan negara-negara mundur dari janji pengurangan emisi yang mereka buat di Glasgow, kurangnya keterlibatan antara negara adidaya dapat membalikkan negosiasi dan melemahkan ambisi di antara negara-negara lain, kata para analis.

"Ketakutannya adalah ketegangan AS-Tiongkok dapat menjadi alasan bagi negara-negara yang tidak mau meningkatkan," kata Direktur Eksekutif Pusat Ekonomi Sumber Daya Berkelanjutan di Chatham House, Bernice Lee.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top