Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keren, Mengolah Lahan Mangkrak Jadi Tambak Nila Salin Ramah Lingkungan

Foto : ANTARA/Sinta Ambar

Sejumlah ikan nila salin di kawasan modeling tambak budi daya ikan nila salin (BINS) di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

Produktivitas salah satu program prioritas KKP ini diproyeksikan mampu mencapai sekitar 7.020 ton per siklus atau mencapai sekitar Rp210,6 miliar dengan asumsi harga jual nila salin per kilogram Rp30.000 dengan harga pokok produksi Rp24.500 per kilogram. Dengan demikian maka keuntungan yang didapat diprediksi mencapai Rp38,6 miliar.

Benih-benih ikan nila salin hasil produksi Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat, yang ditebarkan itu berkualitas tinggi serta telah diberi vaksin. Nilai us ini diyakininya mampu mengembalikan modal yang digelontorkan dalam kurun waktu 3 tahun.

Nila merupakan satu dari lima komoditas unggulan yang memiliki potensi pasar internasional yang besar.

Menilik data KKP, potensi pasar global nila pada 2024 sebesar 14,46 miliar dolar AS, sedangkan proyeksi pada 2034 diperkirakan mencapai 23,02 miliar dolar AS sehingga tak heran jika komoditas ini dipilih.

Adapun negara tujuan ekspor ikan nila terbesar meliputi Amerika Serikat sebesar 849 juta dolar AS; Meksiko 152 juta dolar AS; Uni Eropa; 130 juta dolar AS; Timur Tengah 128 juta dolar AS; serta Pantai Gading sebesar 73 juta dolar AS.

Dengan peluang pasar global yang terbuka lebar itu, Trenggono pun menargetkanIndonesia setidaknya memiliki satu komoditas yang jumlahnya signifikan dan bernilai tinggi, layaknya Norwegia yang dikenal dunia memiliki komoditas unggulanikan salmon.

Presiden Joko Widodo pun sepakat dengan Trenggono untuk memanfaatkan peluang pasar global itu, yang mampu menyerap tenaga kerja atau membuka lapangan kerja baru.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top