Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Keren, Ini Warga Bantul yang Ikut Pembangunan Infrastruktur Desa Padat Karya Tetap dengan Prokes

Foto : ANTARA/Hery Sidik

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat mengunjungi lokasi padat karya infrastruktur di Kepek, Desa Timbulharjo, Sewon, Bantul, DIY. Sabtu (7/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Bantul - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih meninjau sejumlah lokasi kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan melalui program padat karya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dikerjakan oleh masyarakat setempat. Ini keren, pelaksanaannya dengan tetap menerapkan Prokes.

"Lokasi padat karya yang saya kunjungi hari ini anggarannya berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY sejumlah 60 titik lokasi, dengan masing-masing lokasi anggarannya sekitar Rp160 juta," kata Bupati AbdulHalim Muslih usai mengunjungi lokasi padat karya di Kepek, Desa Timbulharjo, Bantul, Sabtu.

Ada tiga lokasi padat karya infrastruktur yang dikunjungi Bupati bersama rombongan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu Dusun Sambeng Desa Poncosari, kemudian Dusun Kauman Desa Wijirejo, dan terakhir di Kepek Desa Timbulharjo.

Bupati mengatakan karena kegiatan padat karya dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, direncanakan oleh masyarakat dengan bimbingan teknis dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, maka hasil pembangunan memuaskan dan bagus.

"Hasilnya sesuai perencanaan, apalagi masyarakat di dalam membangun padat karya ini mereka juga ingin hasilnya bagus karena rasa handarbeni yang mereka miliki, jadi ini sangat berbeda jika dipihakketigakan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, model pembangunan infrastruktur perdesaan di Bantul melalui program padat karya ini akan terus dilestarikan, bahkan akan ditingkatkan oleh pemerintah daerah karena hasilnya terbukti sangat memuaskan.

Bahkan, kata Bupati, dari kabupaten juga ada kegiatan padat karya 103 lokasi, sehingga tahun ini di Bantul totalnya sebanyak 163 titik padat karya direncanakan oleh masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat.

"Jadi padat karya itu terinspirasi dari prinsip demokrasi, dari rakyat karena diusulkan dan direncanakan oleh mereka, digarap sendiri oleh mereka, untuk dimanfaatkan sendiri oleh mereka, jadi hasilnya pasti bagus," katanya.

Dia juga mengatakan infrastruktur perdesaan yang dibangun melalui padat karya ini antara lain pembangunan jalan cor blok, talud, dan drainase, yang sarana tersebut merupakan aspirasi masyarakat guna memajukan atau mendukung perekonomian masyarakat setempat.

"Karena ini aspirasi masyarakat sebetulnya dimungkinkan membangun jembatan sederhana. Jadi padat karya itu proyek yang dikerjakan sendiri oleh masyarakat tidak dengan menggunakan teknologi tinggi, sepanjang tidak menggunakan teknologi dan bisa dikerjakan masyarakat, padat karya bisa dijalankan," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top