Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keren, 11 Siswa SMKN 3 Kota Madiun Lolos Magang Kerja ke Jerman dan Jepang

Foto : ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun

ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun

A   A   A   Pengaturan Font

Madiun - Sebanyak 11 siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Kota Madiun, Jawa Timur, berhasil lolos seleksi program magang kerja keluar negeri dengan tujuan Jerman dan Jepang.

"Dari 11 siswa SMKN 3 Madiun yang berkesempatan magang kerja keluar negeri, sembilan anak akan magang ke Jepang dan dua lainnya magang ke Jerman. Mereka akan magang selama tiga tahun," ujar Guru Pendamping SMKN 3 MadiunHariyadi, di Madiun, Selasa.

Menurut dia, program magang kerja ke luar negeri tersebut merupakan bagian dari program SMK PK (Pusat Keunggulan) dari Kemendikbudristek.

"SMKN 3 Madiun merupakan salah satu SMK yang sudah berstatus SMK PK di Kota Madiun," kata Hariyadi.

Di Kota Madiun, lanjut dia, ada beberapa SMK yang sudah berstatus SMK PK. Namun, hanya SMKN 3 Kota Madiun yang memiliki program magang kerja ke luar negeri. Pemerintah pusat melalui kementerian terkait menyediakan anggaran Rp150 juta untuk program tersebut. Pihak sekolah dipersilakan untuk melakukan seleksi secara mandiri atas program tersebut.

"Dari 40 pelajar kelas XII yang mengikuti seleksi, hanya ada 11 siswa yang kami nyatakan lolos dan magang kerja ke Jerman dan Jepang," kata dia.

Adapun untuk tempat magangnya, saat ini belum ditentukan. Biasanya menyesuaikan minat dan kejuruan dari pelajar tersebut.

Hariyadi menambahkan bahwa ada perbedaan dari magang di Jepang dan Jerman. Magang di Jepang sepenuhnya langsung terjun ke dunia kerja. Sementara untuk di Jerman ada perkuliahan di sela magang. Sehingga, dua anak yang magang kerja ke Jerman juga akan mendapatkan sertifikat.

"Jadi kalau yang ke Jerman semacam ada vokasinya. Sebulan kuliah sebulan magang, terus begitu sampai tiga tahun. Gajinya sekitar Rp15 juta, tetapi kalau ada lembur dan lain-lainnya bisa sampai Rp25 juta," ujarnya.

Saat ini sebanyak 11 siswa yang lolos magang keluar negeri tersebut saat ini sedang mengikuti pelatihan bahasa, karakter, dan budaya di Malang selama beberapa bulan.

"Nantinya, semua biaya ditanggung oleh pemerintah pusat. Sementara untuk sehari-hari di sana, nantinya para siswa akan menggunakan gaji dari magang," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top