Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kepulauan Sombori, "Miniatur Raja Ampat" di Tenggara Morowali

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Melihat Kekayaan Flora dan Fauna Endemik

Keindahan Kabupaten Morowali bukan hanya di laut. Jika wisawatan datang melaluiBungku, Ibu Kota Kabupaten Morowali, maka dengan leluasa akan dapat menikmati destinasi wisata yang berada di daratan.

Destinasi wisata yang sangat menarik di Morowali adalahCagar Alam Morowali berada di di wilayah yang cukup luas, meliputi Kecamatan Soyo, Kecamatan Jaya, Kecamatan Bungku Utara. Kawasan hutan Morowali pertama kali dinyatakan sebagai hutan suaka pada 1977. Luas dari cagar alam ini sekitar 209.400 hektare menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan Tahun 1999.

Komposisi hutan di Cagar Alam Morowali berupa hutan mangrove, hutan rawa, hutan alluvial, hutan perbukitan dan pegunungan, hutan lumut, serta hutan sekunder. Cagar Alam Morowali memiliki beberapa jenis flora yang tumbuh di dalamnya ialah bakau, Bruguiera, teruntum, tengar, coropa, paku gajah, pandan, beringin, dan cemara laut. Di dalam alam ini terdapat hutan rawa dan hutan bambu yang ditumbuhi sawo mentega, sawo kecik, tanjung, Calophyllum, Panirani corymbosa, Haplolobus celebicus, pinang, dan rotan.

Beberapa jenis fauna yang hidup di dalamnya ialah babi rusa, anoa, yaki, musang sulawesi, kuskus, rusa, babi hutan, dan tikus. Selain itu terdapat pula jenis burung, seperti elang laut, itik, pecuk ular, dan cangak merah. Beberapa satwa yang merupakan satwa endemik dari Sulawesi. Misalnya dari 156 spesies burung, 49 spesies di antaranya merupakan spesies endemik dari Sulawesi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top