Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kepala IAEA: Dunia Sangat Khawatir Atas Kemungkinan Uji Coba Nuklir Korea Utara

Foto : Istimewa

Pencitraan satelit menunjukkan pekerjaan konstruksi skala besar di Korea Utara yang diyakini untuk meningkatkan teknologi rudal balistik antarbenua atau ICBM miliknya.

A   A   A   Pengaturan Font

WINA -Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA)Rafel Grossi,pada Kamis (27/10) mengatakan, dunia tengah 'menahan napas' atas kemungkinan bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba bom nuklir.

"Semua orang merasa tegang soal ini, karena uji coba nuklir ini akan mengonfirmasi program (pengembangan senjata nuklir) yang melaju dengan kecepatan penuh, yang amat sangat mengkhawatirkan," kata Grossi setelah bertemu dengan Dewan Keamanan PBB untuk membahas soal Ukraina.

"Pengujian lebih lanjut, tentu saja, berarti mereka sedang menyempurnakan persiapan dan pembangunan gudang senjata mereka," katanya kepada wartawan.

"Untuk itulah kami mengikuti hal ini dengan sangat, sangat dekat. Kami berharap hal itu tidak terjadi, tapi sayangnya indikasinya mengarah ke arah sebaliknya," kata Grossi.

Dikutip dari Voice of America, Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan sejak April bahwa Pyongyang tengah bersiap melakukan uji coba bom nuklir setelah jeda lima tahun. Kemungkinan uji coba itu dilakukan setelah negara itu menunjukkan berbagai kemampuan rudal balistik jarak pendek dan jarak jauh, yang telah membuat negara-negara tetangganya, Korea Selatan dan Jepang, sangat khawatir akan niat Pyongyang.

Tapi Grossi menduga uji coba itu belum akan segera dilakukan. "Kita lihat persiapan, kita lihat banyak hal, namun dalam hal akan segera-tidaknya uji coba akan dilakukan, jawabannya tidak," jawabnya.

Sementara itu, pencitraan satelit dilaporkan menunjukkan pekerjaan konstruksi skala besar di Korea Utara yang diyakini untuk meningkatkan teknologi rudal balistik antarbenua atau ICBM miliknya.

NK News yang membawa berita mengenai Korea Utara mengatakan, foto-foto yang diambil pada bulan ini tampaknya menunjukkan para pekerja tengah memasang atap di sebuah bangunan manufaktur baru di Pabrik Tank Kusong di barat laut negara itu.

Pyongyang meluncurkan rudal Hwasong-14 berkelas ICBM dari Kusong pada Juli 2017.

Seorang pakar memberi tahu NK News bahwa dalam beberapa tahun terakhir pabrik tersebut tampaknya terlibat dalam produksi kendaraan peluncur (TEL) baru yang dapat dilacak.

Ia menambahkan kendaraan peluncur itu menyediakan alternatif bagi kendaraan beroda untuk membawa rudal-rudal berat yang diperkenalkan dalam lima tahun terakhir melewati medan yang sulit.

Sementara itu, lembaga kajian AS, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), pada Rabu (26/10) merilis sejumlah hasil analisis citra yang diambil pada bulan ini di fasilitas Korea Utara lainnya.

CSIS mengatakan foto-foto itu menunjukkan "kemajuan konstruksi yang drastis dan terus berlanjut di sebagian timur Stasiun Peluncuran Satelit Sohae". Kompleks itu terletak di Tongchang-ri di barat laut negara tersebut.

"Kegiatan itu telah meluas di luar area lapangan peluncuran dalam dua bulan terakhir," kataCSIS.

Korea Utara meluncurkan apa yang diyakini merupakan rudal balistik jarak panjang dari lokasi itu pada 2012 dan 2016. Korea Utara menggambarkan rudal tersebut sebagai satelit pengamat Bumi.

CSIS mengatakan, sejumlah rencana modernisasi di fasilitas itu akan mendukung pengembangan teknologi yang juga dapat digunakan bagi program ICBM Korea Utara.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top