Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kepala BKKBN: Angka Perceraian Tinggi Disebabkan oleh "Toxic People"

Foto : ANTARA/BKKBN

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat menghadiri kegiatan Konsolidasi Nasional Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) yang digelar di Jakarta Timur pada Jumat (27/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, ia juga menyoroti pemberian ASI eksklusif yang masih di bawah 70 persen, sehingga ia menekankan pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan tanpa diberikan tambahan makanan lain.

"Sempurnakanlah menyusui sampai 24 bulan atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau HPK, karena 96 persen bayi itu sudah menutup otaknya di usia ini, dan ini sudah diteliti di seluruh dunia, maka itulah pentingnya 1.000 HPK," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauzia, mengatakan bahwa ada berbagai tantangan yang dialami daerah-daerah di Indonesia, sehingga pihaknya siap untuk bersinergi dengan pemerintah, khususnya BKKBN untuk bisa mencari solusi bersama.

"Di sini kita berbicara tentang bagaimana stunting dan gizi buruk serta ibu hamil. Saya sebetulnya sangat sedih jika kita melihat di berbagai daerah, stunting atau gizi buruk, utamanya pada ibu hamil," kata Syifa.

Menurut dia, hal ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh BKMT untuk lebih memperluas program selain berdakwah, apalagi banyak perempuan dan anak yang masa depannya bisa terancam apabila angka stunting masih tinggi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top