Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Arus Mudik l Antisipasi Gejolak Penumpang, ASDP Siagakan 25 Kapal Besar

Kepadatan di Cikarang Utama Capai 10 Kilometer

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dua hari jelang Lebaran, pemudik kembali padati pelabuhan dan ruas tol Jakarta-Cikampek.

JAKARTA - Memasuki H-3 atau Selasa (12/6) terjadi peningkatan volume kendaraan di KM29 Gerbang Tol Cikarang Utama hingga Rest Area 39 sepanjang 10 kilometer, Selasa malam.

"Kondisi lalin hingga pukul 21.00 WIB terjadi kepadatan menjelang GT Cikarang Utama hingga rest area KM39 Karawang," kata petugas pusat informasi lalu lintas Jasa Marga Jakarta-Cikampek Ahmadi di Bekasi. Kepadatan kendaraan dipicu peningkatan volume kendaraan dari arah Jakarta yang menuju Cikampek pascabuka puasa Ramadhan atau sekitar pukul 18.00 WIB.

Kepadatan di sekitar GT Cikarang Utama tercatat sepanjang 500 meter dan kepadatan berlanjut hingga rest area KM 39 setelah Cikarang Utama. Dikatakan Ahmad, kepadatan juga dipicu oleh antrean kendaraan yang keluar masuk di rest area KM39.

Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah menambahkan, kepadatan malam ini masih dalam situasi wajar karena kemacetan tidak sampai mengakibatkan kendaraan berhenti total. "Situasi ini masih terbilang wajar, kami belum memutuskan untuk rekayasa lalin contra flow sesuai diskresi kepolisian, sebab kecepatan rata-rata kendaraan di tol masih berkisar 80 km/jam. Kalau sudah di bawah indikator tersebut, baru kita terapkan rekayasa lalin, " katanya.

Untuk penanganan sementara kemacetandi sekitar GT Cikarang Utama pihaknya telah mengalihkan arus kendaraan menuju GT Cikarang Barat 1 menyisiri jalur samping Cikarang Utama dan kembali masuk di GT Cikarang Barat.

Jasa Marga memperkirakan 92.229 kendaraan akan meninggalkan daerah ibu kota melalui GT Cikarang Utama pada H-3 atau Selasa (12/6) sehingga meningkat 37 persen dibanding lalu lintas normal.

Sepeda Motor

Selain itu, Jalur mudik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dari perbatasan Bekasi-Karawang hingga jalur Pantura Karawang-Subang dipadati pemudik yang menggunakan sepeda motor pada H-3 Lebaran atau Selasa malam. "Peningkatan pemudik selalu terjadi pada malam hari," kata Kasatlantas Polres setempat AKP Arman Sahti.

Arus lalu lintas di jalur mudik wilayah Karawang, khususnya jalan arteri hingga ke jalur Pantura pada Selasa cukup padat. Iring-iringan pemudik yang menggunakan sepeda motor nyaris tidak putus. Para pemudik bersepeda motor umumnya banyak membawa barang-barang yang disimpan di bagian depan dan belakang kendaraannya.

Volume kenaikan pemudik juga terjadi di Pelabuhan Merak. Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi di Merak, Cilegon, mengatakan, dengan adanyak kebijakan pemerintah mengenai libur yang cukup panjang, mampu mengubah pola mudik dari sebelumnya biasa bertumpuk pada H-3 dan H-2 lebaran, saat ini sudah berubah karena sejak H-7 sampai H-5 sudah terjadi peningkatan arus mudik yang signifikan.

"Kami masih memperkirakan puncaknya di Merak ini hari ini atau besok. Pengaruh libur panjang ini sangat terasa, sehingga penumpukan penumpang berubah," kata Ira, di Pelabuhan Merak.

Sementara itu, mengantispasi lonjakan penumpang pada H-3 Lebaran Idul Fitri 1439 H, Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja VIII Banten bersama PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak menyiapkan 25 kapal besar.

Kepala BPTD Wilayah Kerja VIII Banten Johny Siagian menjelaskan, 25 kapal besar diatas 8 ribu GT mampu menampung 2 ribu sepeda motor dan sekitar 400 mobil. Dengan bobot seperti itu, jumlah kendaraan yang terserap kapal jauh lebih banyak dan meminimalisir penumpuman di kantung parkir yang ada di pelabuhan. "Pada mudik tahun ini, pemudik menggunakan mobil pribadi lebih mendominasi dibandingkan menggunakan sepeda motor," ungkap Johny Siagian.

Dijelaskan Johny, bahkan antrean di gerbang tol Merak sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Terakhir pada Selasa (12/6) dini hari, antrean kendaraan melebihi dari 1 kilometer. "Tapi itu bukan karena di pelabuhannya macet, tapi karena antre di loket tol, kalau di pelabuhan lancar," kata Johny.

Skema memfokuskan Dermaga VI untuk pemudik menggunakan sepeda motor pum terbukti efektif membuat arus mudik lancar dan tidak semrawut. Sepeda motor bisa lebih mudah didistribusikan ke setiap kapal tanpa harus berjejalan dengan kendaraan roda empat atau lebih.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top