Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kepada Presiden AS Biden, Xi Jinping Tegaskan Krisis Ukraina Bukan Sesuatu yang Ingin Dilihat

Foto : ANTARA/Tiongkok Daily

Arsip - Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat Tiongkok di Beijing pada 2011.

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan percakapan via video streaming dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat malam untuk membahas hubungan bilateral dan isu yang menjadi perhatian bersama, terutama krisis Ukraina.

"Krisis Ukraina itu bukanlah sesuatu yang ingin kita lihat," kata Xi sebagaimana keterangan pers Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang diterima ANTARA.

Menurut dia, konflik dan konfrontasi bukanlah kepentingan siapa pun, justru perdamaian dan keamanan menjadi sesuatu yang paling berharga bagi segenap komunitas internasional.

"Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dua pemimpin ekonomi dunia ini seharusnya tidak hanya menjadi contoh hubungan yang baik Tiongkok-AS, melainkan juga memikul tanggung jawab bersama pada dunia internasional demi terpeliharanya perdamaian," usul Xi.

Xi telah beberapa kali melakukan percakapan jarak jauh dengan Biden. Percakapan pada Jumat malam itu merupakan yang pertama kali pada tahun ini.

Kedua presiden itu belum pernah bertemu kecuali ketika Biden masih menjabat Wakil Presiden AS saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada 2013.

Kepada Biden, Xi menambahkan bahwa tren perdamaian dan pembangunan sedang menghadapi berbagai tantangan serius sehingga situasi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Seperti prediksi beberapa pengamat bahwa percakapan tersebut belum memberikan kemajuan secara signifikan dalam mengatasi konflik Rusia-Ukraina.

Beijing tampaknya tidak memberikan dukungan penuh, tetapi juga tidak secara tegas menentang.

AS dan Barat sangat berharap Tiongkok bisa menekan Rusia agar menghentikan invasi ke Ukraina.

Namun beberapa jam sebelum percakapan kedua kepala negara itu dimulai, pejabat Tiongkok menyatakan bahwa Tiongkok tidak ingin diancam atau dipaksa dalam menyikapi krisis Ukraina.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top