Kendalikan Inflasi Pangan
SRI MULYANI, Menteri Keuangan
Menurut Sri Mulyani, situasi yang paling sulit adalah ketika pembuat kebijakan harus memilih antara menstabilkan harga, termasuk nilai tukar, atau mempertahankan pertumbuhan. Tentunya, seluruh pembuat kebijakan di negara mana pun tidak bisa memilih dan cenderung menginginkan keduanya. Namun untungnya, saat ini situasi tersebut sedikit mereda dan memberikan kemudahan.
Rantai Distribusi
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari lalu mencapai 5,28 persen dari periode sama tahun lalu atau year on year (yoy). Angka tersebut di atas target inflasi nasional pada 2023 di kisaran 2-4 persen. Secara bulanan, inflasi pada Januari 2023 tumbuh 0,34 persen month to month (mtm) atau lebih rendah dibandingkan catatan pada Desember 2022 sebesar 0,48 persen.
Kepala BPS, Margo Yuwono, meminta para pemangku kepentingan memperhatikan manajemen stok dan rantai distribusi pangan pokok sebagai upaya mengendalikan inflasi harga bergejolak produk pangan atau volatile food dalam beberapa waktu mendatang. Menurutnya, para stakeholder di tingkat pusat dan daerah perlu berkoordinasi untuk memperhatikan dinamika iklim dan cuaca yang dapat mempengaruhi harga komoditas pangan di dalam negeri.
"Dengan demikian, saat tidak musim panen, ketersediaan bahan pangan pokok masih mencukupi dan harga bisa terkendali," kata Margo.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya